Kamis, 21 Oktober 2010

Khotbah
Tema : “MENGERJAKAN PEKERJAAN YANG DIKEHENDAKI ALLAH”

MEMAKAN ROTI ATAU DIMAKAN ROTI
Matius 4:1-11

Kepada kita, sebagai manusia ciptaan Tuhan, Yesus mengatakan bahwa manusia hidup bukan hanya dari roti, tetapi juga dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah (Mat. 4:4). Kata-kata ini dikutip Yesus dari Ulangan 8:3 yang selengkapnya berbunyi: “Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kau kenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN.”
Pastilah suatu pelajaran yang sangat berharga jika Tuhan butuh 40 tahun lamanya untuk mengajarkan satu filsafat dan prinsip hidup kepada umat-Nya, sebelum mereka masuk ke tanah perjanjian. Tidak satu sekolah atau universitas pun yang dapat menerapkan metode ini, yang memakai waktu sedemikian lama untuk satu pelajaran.
Akan tetapi, kita jangan salah mengerti. Yesus tidak mengajarkan bahwa manusia dapat hidup tanpa makan (roti). Yesus tahu bahwa manusia tidak dapat hidup tanpa roti, tetapi Yesus menegaskan bahwa makanan manusia bukan hanya roti. Manusia yang diciptakan Tuhan terdirii dari tubuh dan roh juga membutuhkan makanan untuk pertumbuhan tubuh dan rohnya. Maka untuk menjadi manusia yang sehat jasmani dan rohani, kita harus memakan menu kita yang sesungguhnya. Makanan jasmani adalah roti, makanan rohani adalah Firman Tuhan. Kita harus mengkonsumsi keduanya setiap hari. Jika tidak, kita akan menjadi manusia yang lemah.
Kita mungkin mempunyai makanan yang melimpah dii rumah. Kita mungkin sangat kaya. Tetapi itu tidak akan membawa kita pada hidup yang sesungguhnya, yang penuh sukacita dan kebahagiaan. Ingatlah, uang tidak dapat membeli segala-galanya. Uang tidak dapat membeli sukacita ( Ill: Tukang sepatu dan org kaya+ si pincang di Sedan dan tukang semir sepatu)
Sering sekali manusia menguatirkan perkara-perkara duniawi dalam hidupnya. Kuatir tentang uang, karir, harga diri, kedudukan, pangkat, dan sebagainya. Tetapi sering sekali manusia melupakan kebutuhan hidup yang terutama, yaitu firman Allah, persekutuan dengan Allah dan pengampunan dosa.
Oleh karena itu, jika kita merasa hidup kita lemah, tedak sehat, tidak sejahtera dan tidak berguna, kita perlu mencek apakah kita sedang mengkonsumsi makanan yang salah. Allah berkata bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah,makanya ”Yesus berkata Akulah roti hidup”.
Begitu juga dengan hidup Gereja kita pada masa kini. Kadang-kadang bahkan sering, pemahaman orang Kristen terhadap gereja dicemari oleh konsep-konsep duniawi yang ada di lingkungan kita. Kita sering membuat organisasi politik, organisasi ekonomi dan organisasi sosial sebagai model organisasi gereja. Akibatnya, gereja sering dipandang sebagai satu institusi di antara banyak institusi sosial, atau sebagai satu organisasi di antara banyak organisasi.
Jika kita memandang gereja demikian, maka pemahaman kita tentang gereja sudah salah dan gereja kita sudah diadopsi oleh lingkungannnya.
Alkitab berkata, bahwa gereja adalah tubuh Kristus, persekutuan orang-orang kudus, bangsa yang kudus, garam dan terang dunia. Kita (gereja) diutus ke dalam dunia. Kita bukan dari dunia. Sama seperti Kristus datang bukan untuk dilayani tetapi untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan banyak orang, demikianlah gereja terpanggil untuk melayani bukan untuk dilayani.
Paulus memberikan gambaran yang sangat indah tentang hakikat gereja dengan sebuah metafora gereja sebagai Tubuh Kristus. Kristus adalah kepala gereja dan kita anggota-anggotanya. Kristus adalah pemilik dan penguasa gereja. Kita masing-masing adalah anggota tubuh yang mempunyai fungsi tertentu dalam tubuh itu sesuai dengan karunia roh yang kita terima dari roh yang sama. Tidak seorang pun di antara kita yang direndahkan dari tubuh itu. Alkitab berkata: “Daripada-Nyalah seluruh tubuh, - yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota – menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih” (Ef. 4:16). Karena itu, gereja adalah gereja jika semua anggota tubuh itu mengambil bagian aktif dalam semua kegiatan gereja. Gereja adalah gereja jika ia tersusun dengan rapi dan semua anggota tersusun dengan rapi. Masing-masing melaksanakan fungsi sesuai dengan panggilannya. Kita adalah bagian yang sangat penting dan istimewa dalam Tubuh Kristus itu.
• Sdr/i yg dikasihi Tuhan Yesus...! Dalam Nats kita minggu ini dijelaskan bahwa: Orang banyak menuntut tanda mujizat, supaya mereka dapat percaya seperti pada waktu memberikan roti manna di tengah gurun pasir,....mereka diberiNya makan roti dari sorga”. Mereka menilai bahwa tanda mujizat manna lebih besar daripada semua mujizat yang dilakukan Yesus. Tetapi Yesus menjawab, bukan Musa yang memberikan roti dari surga , melainkan Bapanya yang memberikan roti yang benar dari sorga. Karena roti yang turun dari sorga ialah roti yang memberi hidup kepada dunia. Seterusnya mereka meminta, supaya Yesus memberikan roti itu kepada mereka senantiasa. Dengan tegas dan jelas Yesus memberikan: “Akulah roti hidup, barang siapa datang kepadaKu, ia tiadak akan lapar lagi, dan barang siapa percaya kepadaKu ia tidak akan haus lagi” (ay. 30-35). Roti manna yang turun dari gurun pasir pada Zaman Musa, yang cukup untuk semua bangsa Israel, hanyalah sebuah simbol dari roti yang sebenarnya, yaitu Yesus Kristus yang cukup untuk semua orang percaya.

Aplikasi
1. Yesus dapat melihat bukan saja apa yang kita lakukan, tapi Dia dapat melihat ke dalam hati kita yang paling dalam. Yang masih kita pikirkan, rencanakan, bahkan segala motivasi dibalik perbuatan kita dapat diketahui olehNya. Motivasi orang banyak yang mencari Dia lebih untuk “makanan” bukan untuk “kasih”. Dalam Zaman kita ini pun barangkali banyak orang Kristen yang aktif di gereja bukan mencari kasih dan pengajaran Kristus, tapi mencari “makanan” yang bersifat dunia. Bahkan banyak orang yang mengaku sebagai “hamba Tuhan” tapi motivasi yang sebenarnya bukanlah melayani, tetapi mendapatkan untung materi dan popularitas.
2. Yesus memperingatkan, agar kita bekerja bukan untuk mendapatkan hal-hal yang dapat binasa seperti harta dan kehormatan. Bagi orang-orang yang memiliki banyak harta duniawi, juga tidak dapat memanfaatkan semuanya selama mereka hidup. Bahkan pasti, mereka akan tinggalkan kehidupan itu semua pada saat mereka mati. Tetapi carilah makanan rohani yang tahan sampai kehidupan yang kekala, yaitu melalui kepercayaan kepada Yesus Kristus.
3. Bagi orang-orang yang sudah percaya dirapkan tidak hanya pandai berbicara tentanga Firman Tuhan, tetapi berusaha untuk bisa mengerjakan Firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Kalau kita melihat kehidupan beragama di negeri kita, jelas tampak betapa giatnya orang-orang menjalankan aktivitas agamanya. Tapi hanya sebatas menjalankan ritual dan tidak ada pengaruh ajaran agamanya dalam kehidupan sehari-hari. Rumah-rumah ibadah penuh, tapi korupsi, kriminaltas, perusakan lingkungan merajalela dimana-mana. Jadi apa tujuan kita aktif dalam peribadatan, kalau sama sekali tidak menyentuh kehidupan sehari-hari..?
Setiap manusia, siapapun orangnya selama dia tetap berdiri diatas Dasar yang kuat dan Kokoh yaitu Yesus Kristus (I. Kor 3: 11), pasti Berbahagia dan akan dapat membagikan Kebahagiaan itu kepada orang lain. gereja yang kuat adalah gereja yang memiliki barisan hamba2 Tuhan yang cakap (excelen spirit and character nobel) dan trampil dalam pelayanan. Mantap dalam hal spiritual, mental dan moral. Peter Wagner mengatakan, bahwa Pertumbuhan gereja, selain Tuhan, di topang oleh kekuatan devosional hamba Tuhan atau Persekutuan yang ketat dan kontiniu dengan Dia sipemberi kerja itu. Tugas yang kita terima bukanlah jabatan/pangkat melainkan Pengabdian dan Pelayanan yang membutuhkan kemauan dan kepasrahan.
Ada tiga(3) arah/tujuan dari penciptaan manusia itu:
1. Memuliakan nama Allah dan Melayani Allah ( I. Kor 10: 31; Roma 12:11); artinya segala pekerjaan kita haruslah terlaksana demi dan untuk Kemuliaan nama Tuhan (Mat 5:16). Mengapa sdr/i…..? Karena manusia adalah mahluk yang paling mulia dari segala ciptaan lainnya. Allah sendiri yang menciptakan dengan tangan-Nya, sedang yang lain hanya dengan firman( kita baca Kej 1:27, bandingkan dengan Kej 1:11-25), Allah telah menyediakan segala sesuatu untuk dikelola (Kej 2: 4-6), lalu manusia itu diciptakan menjadi mahluk yang hidup (ay 7), dan menjadi gambar-Nya (Kej 1:27).
2. Mengasihi sesama, demi terbinanya kehidupan yang baik. Kita bekerja untuk mengasihi sesama (Kisras 20:34-35; Gal 5:13-14) Artinya, jangan sampai ada orang yang hanya mengejar kepentingannya sendiri (Roma 15:1-2; I. Kor 10:24 +33).
3. Untuk memelihara dan mempertahankan kelangsungan hidup sendiri (Kej 1: 26-28), artinya manusia tetap diberi hak untuk bekerja bagi dirinya sendiri, namun hanya pada tingkatan ke 3.
Karena itu mari kita pergunakan waktu yang diberikan Tuhan pada kita, 12 jam untuk bekerja dengan maksimal (Joh 11: 9-10) , maksudnya ialah agar kita mempergunakan waktu itu dengan baik (siang) agar kita tidak terantuk/terpeleset dalam bekerja, dan kita tidak perlu takut karena terang yang dari pada Yesus akan menerangi pekerjaan kita, itulah Aleteia=Kebenaran yang sebenarnya, Aleteia berarti: Anti samar-samar.

Pdt. R.H.L. Tobing.

Tidak ada komentar: