Kata Ibrani untuk
"bahtera" berarti sebuah
kapal untuk mengapung dan hanya dipakai di sini dan di Kel 2:3,5 (ketika dipakai untuk keranjang
yang berisi bayi Musa). Bentuknya mirip tongkang, namun tidak pasti dengan
sudut persegi. Kemampuan angkutnya sama dengan 300 gerbong barang kereta api.
Telah dihitung bahwa bahtera itu bisa menampung 7.000 jenis hewan. Ibr 11:7 mengemukakan bahwa bahtera itu
melambangkan Kristus, yang merupakan sarana penyelamatan orang percaya dari
hukuman dan kematian (bd. 1Pet 3:20-21). Tuhan meminta Nuh
membangun bahtera. Sebelum Nuh menerima janji Tuhan (Kej 9:9-16), dia harus membangun bahtera terlebih
dahulu.
Membangun
bahtera berbicara mengenai membangun hubungan dengan Tuhan.
Pada
zaman Nuh dunia secara moral dunia sudah
rusak dan
Tuhan ingin memusnahkan, tetapi ada satu keluarga yg membuat Tuhan Bersukacita
yaitu NUH Karena :
·
Nuh bergaul dekat dengan Tuhan artinya rajin doa, saat teduh, beribadah ,
kegiatan kerohanian, hingga dekat dengan Tuhan.
·
Nuh mempercayai Tuhan sepenuhnya ;
buktinya ia membangun bahtera tanpa bertanya untuk apa, dibawa kemana, berapa lama, bahkan ditertawakan orang.
·
Nuh sangat sabar buktinya ia
membangun bahtera sampai pada hujan air bah 100 tahun lamanya.
·
Nuh taat buktinya Nuh mengikuti
petunjuk Tuhan sangat rinci, dalam ukuran bentuk, ukuran besar, dan apa saja
yang harus dibawa kedalam bahtera.
·
Nuh menggunakan karunia atau keahliannya dalam membangun bahtera nama Tuhan
dibesarkan.
Ada banyak hal yang bisa kita lakukan
membangun bahtera keluarga yang harmonis, bahtera kekeluargaan di kantor,
digereja, dimanapun kita berada “MELAKUKAN HAL - HAL YANG MEMBUAT TUHAN YESUS Bersukacita“
Keluarga
adalah lembaga pertama dan yang tertua Allah ciptakan dalam dunia ini. Sebelum ada lembaga-lembaga
lain seperti satu bangsa dan gereja, Allah terlebih dahulu menciptakan lembaga
keluarga. Karena Allah mau semua lembaga-lembaga yang ada dibangun di atas
keluarga yang benar. Keluarga adalah inti masyarakat yang terkecil. Sedangkan
inti dari keluarga adalah pasangan suami isteri.
Selanjutnya anak-anak
adalah berkat yang Tuhan tambahkan dan berikan. Hubungan pasangan suami
isteri adalah gambaran hubungan Kristus dengan jemaat, Efesus 5:32. Hubungan yang indah antara Kristus dengan jemaat,
Allah gambarkan melalui hubungan suami isteri yang intim dan mesra, sehingga
dapat dilihat oleh dunia ini.
Sehingga tidak heran
sejak keluarga pertama yakni keluarga Adam dan Hawa menjadi sasaran utama dari
serangan iblis. Sebab: Satu keluarga
memiliki dampak yang luar biasa.
Satu keluarga yang
telah mengalami pemulihan dapat berdampak membawa
pemulihan kepada satu komunitas.Satu komunitas yang telah dipulihkan dapat
berdampak kepada satu kota.
Kota yang telah
dipulihkan kemudian dapat berdampak kepada satu bangsa, yang akhirnya berdampak
kepada bangsa-bangsa.
Semuanya
diawali dari satu keluarga.
Sebaliknya satu keluarga yang bobrok dan hancur juga dapat berdampak secara
negatif kepada satu komunitas, kota, bangsa dan sampai kepada
bangsa-bangsa. Pesan Tuhan yang
begitu kuat pada hari-hari terakhir ini ialah: Aku akan datang segera.
Sebelum Tuhan Yesus
datang untuk kedua kalinya, memang iblis bekerja ekstra keras untuk
menghancurkan keluarga.
Sebab jika keluarga
hancur dampaknya sangat luas ke berbagai aspek dalam bidang kehidupan
masyarakat yang lain.
Berbagai cara dipakai
iblis untuk menghancurkan keluarga, seperti mengaburkan fungsi atau peran orang
tua, suami isteri. Begitu banyak para orangtua tidak lagi melakukan perannya
secara maksimal untuk mendidik anak-anak mereka.
Ulangan
6:4-9 Orangtua
bekerja dari pagi sampai malam, sehingga anak bertumbuh sendiri.
Kurangnya waktu bagi
suami isteri curhat secara terbuka, demikian juga antara orangtua dengan
anak yang membuat ikatan emosional antara sesama anggota keluarga begitu
rapuh. Apa yang harus dilakukan oleh tiap-tiap keluarga, pasangan suami
isteri sebelum kedatanganNya kedua kali?
Setiap keluarga harus
menjadi saksi Kristus, hidup intim dan kudus dengan Tuhan. Mengerti kehendak
dan rencana Allah, sehingga siap menyambut kedatangan Kristus.
Kisah
Para Rasul 1:8. Apa
yang harus dilakukan keluarga untuk mempersiapkan diri menyongsong kedatangan
Kristus sehingga menjadi saksiNya?
Tiga hal yang penting
dilakukan oleh keluarga untuk menjadi saksi Kristus:
1. Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada
Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Roma 11:36. Setiap
anggota keluarga perlu menyadari, bahwa keluarga berasal dari Allah, oleh
Allah, kepada Allah, dan untuk kemuliaan Allah. Karena itu ketika keluarga
diciptakan, Allah membuat pola untuk setiap keluarga demi kebahagiaan dan
kelanggengan keluarga itu.
A.Pola Allah untuk suami Allah
menetapkan suami-suami sebagai imam, nabi dan raja. Sebagai imam, berarti suami
bertanggungjawab memimpin mezbah keluarga dan merawat kerohanian setiap anggota
keluarga. Sebagai imam, suami bertanggung jawab untuk mengerti apa pesan dan
kehendak Tuhan bagi setiap anggota keluarganya. Sebagai raja, suami berarti
sebagai pemimpin tertinggi, kepala dalam struktur satu keluarga. Suami sebagai
penanggung jawab terakhir dalam satu keluarga. Sebagai kepala berarti siap
menjadi contoh, panutan, teladan bagi seluruh anggota keluarganya. Apakah
Anda sebagai suami telah menerapkan pola Allah tersebut?
B. Pola Allah untuk isteri Allah
menetapkan istri-istri sebagai penolong, pendamping dan penghibur.
Penolong bukan berarti lebih tinggi atau lebih rendah, tetapi sederajat.
Kejadian 1:27. Tetapi Allah memberikan pengurapan sebagai penolong yang
memiliki hal-hal khusus yang tidak dimiliki oleh pria. Sebagai pendamping,
berarti isteri dan suami tidak boleh berpisah kecuali untuk sementara waktu.
1
Korintus 7:5
Kehadiran Hawa mendampingi Adam membuat Adam menjadi maksimal dalam tangan
Tuhan. Seorang suami yang baik sangat senang apabila didampingi oleh isterinya.
Dalam kamus umum bahasa Indonesia tidak ada pria penghibur, tetapi yang ada
wanita penghibur, walaupun pengertiannya negatif. Tetapi bagi seorang isteri,
peran penghibur tidak pernah dicabut oleh Tuhan. Hanya setelah setelah seorang
isteri dipulihkan, orientasi yang dihibur adalah suaminya sendiri dan anggota
keluarganya. Apakah Anda sebagai isteri telah menerapkan pola Allah
tersebut?
C. Pola Allah untuk anak Anak-anak wajib
menghormati orang tua dan menaati dalam segala hal. Keluaran 20:12, Efesus
6:1-3. Menghormati mengandung
pengertian, selalu bertanya kepada orangtua sebelum mengambil keputusan
yang prinsipil. Tidak pernah bertanya kepada orangtua adalah salah satu
pemberontakan anak terhadap orangtua. Tuhan telah memberikan otoritas bagi
orangtua untuk mendidik anak, karena itu setiap anak belajar menghargai otoritas yang Allah berikan
bagi orangtua.Apakah Anda sebagai anak telah menerapkan pola Allah
tersebut? Setiap anggota keluarga perlu menyadari, bahwa keluarga berasal
dari Allah, sehingga semua pola yang Allah tetapkan bertujuan agar apapun yang
dilakukan atau dikerjakan semua harus bermuara untuk kemuliaan Allah.
2. Agar setiap anggota keluarga berbuah Sebab Tuhan telah
memilih kita untuk menghasilkan buah. Yohanes 15:16
A.Suami yang
berbuah Kasihnya kepada Allah terus bertumbuh, mengasihi isterinya dan
anak-anaknya walaupun ada hal-hal yang tidak disenangi, mudah memaafkan isteri,
memberi teladan yang baik bagi seluruh keluarganya. Karakternya baik, komitmennya
tinggi, kompetensinya bertumbuh.
B.Isteri yang berbuah Siap menundukkan
diri dalam kepemimpinan suami dengan kelebihan dan kekurangannya, memaksimalkan
potensi suami dan anak-anak, tidak membiarkan hatinya terluka, membangun
rumahnya dengan bijak. Amsal 31:10-31
C.Anak yang berbuah Dalam kondisi yang
bagaimanapun, selalu menghormati dan menaati orangtua.Suami, isteri dan anak
yang berbuah memiliki karakter yang baik, komitmen
yang tinggi terhadap keluarga dan kompetensi yang bertumbuh.
3. Mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup (Roma 12:1) Persembahan,
dalam bahasa Inggris memakai istilah sacrifice, berarti korban. Persembahan berarti
harus ada korban. Tidak ada persembahan tanpa kurban. Suami, isteri dan
anak dalam keluarga harus siap memberikan
korban. Korban itu sesuatu yang tidak mudah, sakit. Tiap anggota
keluarga berbeda dengan keunikan yang Allah ciptakan. Untuk menciptakan unity dalam keluarga, perlu
pengorbanan, saling peduli, saling memaafkan tanpa hitung-hitungan. Mengasihi
berarti siap terluka. Mengasihi berarti kadang dilukai dan melukai, tetapi siap
mengampuni, kemudian cintanya bertambah dalam lagi. Itulah
kehidupan. Tuhan Yesus akan datang segera, biarlah setiap keluarga
semuanya siap menjadi saksi Kristus dengan menyadari bahwa segala sesuatu
adalah dari Dia, untuk Allah, bagi kemulianNya. Dengan karakter yang baik,
komitmen yang tinggi dan kompetensi yang bertumbuh keluarga berbuah, sehingga
dapat memberikan persembahan yang hidup bagi Dia. Amen RHL