I.
Pendahuluan
Dulu Yesus
sering berkunjung ke rumah seorang bernama Lazarus, saudara Maria dan Marta.
Rumah Lazarus itu dekat kota Yerusalem. Yesus mengasihi keluarga itu. Pada
suatu hari Ia mendengar kabar bahwa Lazarus sakit keras. Ketika Yesus sampai di
rumah Lazarus, ternyata Lazarus sudah mati dan dikuburkan selama empat hari.
Semua orang di
rumah itu menangis, dan banyak orang berkabung karena kematian Lazarus. Tetapi
Yesus berkata kepada Marta, “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya
kepadaKu, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan
yang percaya kepadaKu, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan
hal ini?”
Tema Injil
Yohanes adalah hidup kekal atau hidup sejati yang dikaruniakan kepada semua
orang yang percaya kepada Kristus. Yang dimaksudkan disini bukanlah sekadar
hidup yang berdurasi sangat panjang atau tidak pernah berakhir dari segi waktu,
melainkan hidup Allah yang kekal atau hidup sebagaimana dihayati dan dijalani
oleh Allah sendiri. Dalam Dia ada hidup (Yoh 1:4). Supaya setiap orang yang
percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal (Yoh 3:16, 3:36). Akulah roti hidup;
barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya
kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi. (Yoh 6:36). Barangsiapa makan daging-Ku dan
minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal (Yoh 6:54). Barangsiapa mengikut
Aku, ia akan mempunyai terang hidup (Yoh 8:12). Aku datang, supaya mereka mempunyai
hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. (Yoh 10:10). Akulah jalan dan
kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak
melalui Aku. (Yoh 14:6).
II.
Pembahasan
Ada beberapa hal yang ingin Yesus sampaikan melalui nats
kotbah pada saat ini yaitu:
a.
Kematian menunggu setiap
orang
Kematian adalah kenyataan bagi semua
orang. Tetapi apakah sesungguhnya kematian itu? Banyak istilah tentang
kematian. Kematian pertama yang sering disebut di Alkitab ialah “kematian
rohani.”
Kita mati secara
rohani artinya hubungan kita dengan Allah sudah putus. Tidak ada hubungan lagi
dengan Allah. Kita tidak mendengarkan suara Allah, dan Dia tidak mendengarkan
kita.
Mengapa kita
mati secara rohani? Alkitab mengatakan ini disebabkan karena pelanggaran-pelanggaran
kita. Karena dosa kita. Dosa memisahkan kita dari Allah. Setiap orang sudah
berdosa, maka kematian rohani dialami oleh setiap orang.
Tetapi di sini
Yesus tidak berbicara tentang kematian rohani. Dia sedang berbicara tentang
kematian jasmani. Yaitu kematian yang sudah dan akan dialami oleh semua orang.
Kalau jiwa kita melayang (berpisah) dari tubuh kita, maka dikatakan kita mati
(jasmani). Raja Salomo berkata bahwa ada waktunya untuk lahir, dan ada waktunya
untuk mati. Dalam kitab Mazmur ada ayat yang menyatakan kepastian kematian
jasmani akan menimpa setiap orang: “Siapakah orang yang hidup dan yang tidak
mengalami kematian, yang dapat meluputkan nyawanya dari kuasa dunia orang
mati?” Atas pertanyaan ini kita semua akan menjawab: “Pasti semua orang akan
mati.” Semua orang yang masih hidup, sedang menunggu kematiannya.
b. Kristus
adalah pengharapan setiap orang
Ketika Yesus
berkata kepada Marta bahwa Ia dalah kebangkitan dan hidup, maksud Yesus ialah
bahwa Ia bukan sekedar guru yang mengajarkan perkara kebangkitan, tetapi Yesus
adalah kebangkitan!.
Marta menjawab
bahwa memang pada akhir zaman semua orang akan dibangkitkan kembali. Tetapi
Yesus mengatakan bahwa sekarang ini juga Lazarus akan dibangkitkan. Kebangkitan
yang berasal dari Dia. Yesuslah sumber kebangkitan. Itulah sebabnya Yesus Kristus adalah pengharapan setiap orang yang
rindu akan hidup kekal. Yang rindu akan kebangkitan dan tidak mati lagi.
Selain itu dalam ayat ini sebenarnya Yesus
meramalkan kebangkitanNya sendiri. Ayat ini diucapkan tujuh minggu sebelum Ia
sendiri bangkit dari antara orang mati. Bagaimana akhirnya bukti-bukti dari
kebangkitan Yesus, kita melihat bahwa kuburanNya kosong. TubuhNya tidak ada
lagi di dalam kubur itu, Ia sudah bangkit. Yang tinggal di kubur hanyalah
kainNya saja. Sesudah itu Alkitab memberitahu bahwa menyusul kebangkitanNya,
Yesus menampakkan diri kepada banyak orang selama tidak kurang dari sepuluh
kali. Ia berbicara kepada mereka, makan dengan mereka, berjalan dengan mereka.
Yah, Yesus hidup, sebab Ia adalah kebangkitan. Bagaimana dengan hari Minggu?
Orang-orang Kristen pada umumnya berhimpun pada hari Minggu untuk berbakti di
gereja. Sebenarnya setiap hari Minggu kita merayakan kebangkitan Yesus, sebab
Yesus memang bangkit pada hari Minggu pagi. Karena Yesus Kristus bangkit dari kematian, Ia
menjadi pengharapan kita satu-satunya untuk hidup yang kekal. Dulu ada perang
saudara di Amerika Serikat, dan dalam peperangan itu seorang tentara tertembak.
Ia tahu ia akan mati, sebab banyak mengeluarkan darah. Maka ia berbaring di
dalam kemahnya sambil membuka dan membaca Alkitabnya. Beberapa hari kemudian
ada seorang tentara lain menjumpai dia di dalam kemah itu.
c. Percaya
adalah kunci setiap orang.
Ayat ini
mengatakan bahwa “barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan hidup …......” kita
sudah melihat bahwa setiap orang akan mati. Kita sudah melihat bahwa Kristuslah
satu-satunya harapan setiap orang. Tetapi percaya adalah kunci bagi setiap
orang. Alkitab menekankan berulang kali bahwa barangsiapa percaya akan Dia,
beroleh hidup yang kekal. Tetapi orang yang tidak percaya, tidak akan melihat
hidup melainkan murka Allah tetap berada di atasnya. Percaya adalah kunci, dan
jikalau orang tidak mau percaya, tidak mungkin mempunyai hidup kekal.
Percaya sangat
penting sekali. Orang-orang Kristen di Alkitab disebut “orang-orang percaya.”
Apakah maksudnya orang percaya? Percaya berarti apa? Percaya berarti yakin!
Yakin akan adanya Allah? Yakin akan Yesus? Yakin bahwa bila Allah berjanji,
pasti jadi? Yakin kalau kita percaya akan Yesus, lalu Allah akan memberi hidup
yang kekal? Orang percaya ialah orang yang yakin bahwa hal yang dipercayainya
itu pasti akan jadi pada dia. Begitu juga kita sering mengatakan bahwa kita percaya
kepada Yesus, tetapi kita tidak pernah mempercayakan nasib kita kepadaNya.
Tidak pernah mempercayakan dosa-dosa kita kepadaNya. Tidak pernah mempercayakan
hidup kita kepadaNya. Percaya yang tidak meliputi mempercayakan, belum
merupakan percaya! Kalau saudara mau mempunyai kemenangan kekal, mau punya
hidup kekal, percayakanlah dosa dan hidup saudara kepada Yesus. Ia mampu
memelihara sampai pada akhirnya apa yang saudara pertaruhkan ke dalam
tanganNya.
d. Hidup
kekal tersedia bagi setiap orang.
Dalam ayat itu
Yesus berkata, “Setiap orang yang ….. percaya kepadaKu, tidak akan mati
selama-lamanya.” Tidak akan mati selama-lamanya artinya mempunyai hidup kekal.
Apa artinya mempunyai hidup kekal. Apa artinya hidup ini? Kita sendiri membaca
bahwa Yesus Kristus sendiri berkata bahwa Ia adalah kebangkitan dan hidup.
Berarti Ia adalah sumber buat kehidupan setiap orang. Baik kehidupan jasmani,
kehidupan rohani, maupun kehidupan kekal. Bila nyawa kita terpisah (putus) dari
tubuh kita, kita mengatakan bahwa kita mati secara jasmani. Tubuhnya memang
mati tetapi jiwanya hidup terus. Dan bila jiwa mati, kita mengatakan bahwa kita
mati secara rohani. Dan bila kita selama-lamanya dipisahkan dari Allah, kita
mati kekal., Saudara/i, Tuhan Yesus sudah bangkit. Tetapi kebangkitanNya tidak
berarti apa-apa untuk saudara, jikalau saudara tidak sadar bahwa kematian
menunggu saudara, bahwa saudara akan binasa selama-lamanya kalau tidak memiliki
Kristus sebagai satu-satunya pengharapan saudara. Tetapi sebaliknya kematian
tidap perlu menakuti saudara, kalau saudara percaya kepada Yesus Kristus
sebagai Juruselamat saudara pribadi. Kiranya hari ini juga saudara mau bertobat
dari dosa dan mengambil keputusan untuk datang kepada Yesus Kristus serta
menerima Dia sebagai satu-satunya Juruselamat yang dapat memberi hidup kekal
kepada saudara. Kalau saudara menerima Yesus, saudara dapat berkata: “Yesus
adalah kebangkitan dan hidup!
Orang percaya
yang masih hidup seharusnya tetap mempertahankan kepercayaannya kepada Yesus.
Ketika orang itu tetap percaya kepada Yesus, maka dia akan menikmati kehidupan
yang sejati. Secara rohani, dia tidak akan mati selama-lamanya. Secara jasmani,
dia juga akan memperoleh kehidupan yang sejati, yaitu kehidupan yang penuh
dengan damai sejatera. Kepercayaan kepada Yesus membuat seseorang tidak
dihantui kekhawatiran dan ketakutan. Kepercayaan kepada Yesus membuat seseorang
tidak gelisah tentang masa depannya. Kepercayaan kepada Yesus membuat seseorang
merasakan sukacita sorgawi dan tidak terus berduka. Itulah hidup yang sejati
itu. Sebagai orang percaya yang masih hidup, mari kita tidak berlarut-larut
dalam kesedihan. Percayalah bahwa orang yang kita kasihi yang meninggal sudah
berbahagia di kehidupan yang baru bersama Tuhan. Jagalah kepercayaan kita
kepada Tuhan. Dan, nikmatilah hidup yang penuh damai sejahtera, sekalipun
kekhawatiran dan ketakutan menyerang kita.
Perjanjian Baru
memang tidak menceritakan kematian dengan panjang lebar dan gamblang. Namun
Perjanjian Baru dengan tegas menyaksikan bahwa sengat atau kuasa kematian itu
telah dikalahkan dengan kebangkitan Yesus dari antara orang mati. Kematian
tidak lagi sesuatu yang sungguh menakutkan sebab Yesus telah mati dan kemudian
bangkit dari antara orang mati itu sebagai Pemenang. Sebab itulah Paulus
meneriakkan kemenangan itu: Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di
manakah sengatmu? (1 Korintus 15:55). Sebab itu gereja pun bermazmur
bersama-sama Daud: sekalipun aku harus berjalan dalam lembah kekelaman aku
tidak takut. Maksudnya: sekalipun orang-orang percaya harus mati dan masuk ke
dalam kematian itu kita tidak akan takut lagi sebab Kristus menemani kita
melewati kematian yang gelap itu. Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk
Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati,
kita adalah milik Tuhan. Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup
kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas
orang-orang hidup. (Roma 14:8-9). Baik hidup atau mati tidak dapat memisahkan
kita dari kasih Allah dalam Kristus Yesus (Roma 8:38-39). Lebih dalam dari itu
Rasul Paulus mengatakan: Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik
oleh hidupku, maupun oleh matiku. Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati
adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku
bekerja memberi buah. (Filipi 1:20-22).