Senin, 02 Agustus 2010

"Kepelbagaian dan Perbedaan itu Dipersatukan".(Jumat Agung)

Khotbah Jumat Agung

Salib adalah bukti yang termulia dari Kasih Allah kepada manusia.
Melalui Salib terlihat bahwa Pengorbanan Yesus bukan untuk kepentingan diriNya, melainkan untuk kepentingan umat manusia, yaitu menyelesaikan hutang lama manusia dengan dosa.
Melalui kematian Yesus di kayu salib manusia berdosa menjadi manusia merdeka, baik di tengah-tengah dunia maupun dalam iman kepercayaannya, manusia ini menjadi bebas menyatakan Kasihnya, bebas dalam hal memilih mengikut Yesus atau tidak, dalam hal ini Agama atau Iman adalah alat untuk merekat persaudaraan yang rukun, bukan menjadi pembatas gerak.
Kehadiran Kristus ke dunia ini mempersatukan manusia dengan Tuhan dan memperstukan manusia dengan manusia (Itulah makna Salib Vertikal+Horizontal), karena itu kepelbagaian dan perbedaan adalah suatu kenyataan yang harus diterima oleh setiap manusia ciptaan Tuhan, dan Kristus adalah Kuasa yang memungkinkan Kepelbagaian dan Perbedaan itu dipersatukan.
Mengenal Kristus dan datang kepada kristus, berarti juga meninggalkan batas-batas pemisah akibat perbedaan dan kepelbagaian dalam diri manusia itu.
Bapak Ibu sdr/I : pada sat ini dan untuk masa yang akan datang; Tantangan dan Problem kontemporer agama-agama adalah Pluralisme.
Fenomena ini mengimplikasikan, bagaimana agama-agama mau tidak mau berjumpa dan berinteraksi satu dengan yang lain, pada saat agama menunaikan panggilannya memberi Format dan memaknai tatanan realitas kehidupan sosial. Hidup Rukun Damai antar sesama tanpa perbedaan, adalah kerinduan setiap manusia. Ironisnya sejak Orde Baru sampai saat ini, dengan dilahirkannya Peraturan-peraturan, hubungan Umat antar Agama bukan semakin baik malah semakin renggang, kaku dan curiga, Agama yg seharusnya menjadi perekat Persaudaraan, justru menjadi pembatas gerak manusia.
Di Era saat ini pemeluk sebuah Agama tidak bisa lagi berjalan memakai Kacamata Kuda, berjalan menuju tujuannya sendiri tanpa menggubris situasi sekelilingnya, satu sama lain diperhadapkan untuk saling bertanya dan menjawab; apakah aku telah melakukan apa yang dituntut oleh Iman dengan benar. Sebagai orang yang percaya kepada Yesus Kristus
Apakah Pengampunan yang telah Dia berikan telah kita terapkan dalam kehidupan ini.
Dengan memberikan Pengampunan , kita menolong orang lain untuk mengalami Kasih yang bertumbuh. Memang harus kita akui bahwa Pengampunan atau Mengampuni, bukanlah hal yang mudah dilakukan, namun karena setiap orang memiliki tanggung jawab kepada Tuhan atas hidup kita masing-masing, maka inilah saatnya bagi kita untuk hidup dalam saling mengampuni (Mat 6:12). Sebagaimana nyanyian kita: Mengampuni2x lebih sungguh. Tuhan lebih dulu mengampuni kepadamu, mengampuni2 lebih sungguh. Seseorang baru dapat memehami apa itu Pengampunan bila ia sudah mulai membuka diri untuk menerima Pengampunan yang tulus dari Yesus dan Pengampunan selalu berhubungan erat dengan Rekonsiliasi atau perdamaian yaitu usaha untuk membangun kembali hubungan yang baik dan dengan demikian kita menjadi sembuh; bangsa kita akan sembuh, gereja kita akan sembuh, dan rumah tangga kita akan sembuh. Dan memperoleh Kebahagiaan: kita nyanyikan KJ 392:1-2
HambaNya: RHL. Tobing.

Tidak ada komentar: