Perdamaian sangat dibutuhkan pada jaman ini, bagaimana kita bisa berdamai dengan sesama, dengan Tuhan dan diri sendiri.Semua ini hanya dapat kita peroleh dari Dia dan FirmanNya sebagai Madu Surgawi.
Minggu, 14 Oktober 2012
“JIKA DUA HATI BERTEMU”
Nats : Maka datanglah suara kepadanya yang berbunyi: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?" (1Raja-raja 19:13)
Bacaan : 1Raja-raja 19:1-14
Dua puluh enam tahuan yang lalu, saya ingat bahwa setiap kali saya pulang, anak saya yang berusia 2 tahun langsung tahu lebih dulu hanya dengan mendengar suara sepeda motor yang saya pakai. Ia akan segera lari keluar untuk menyambut ku dengan gembira. Bagaimanapun suasana hatinya saat itu, yang jelas ia selalu senang bertemu lagi dengan saya. Perasaan ini terjadi karena dua hati -- ayah dan anak -- bertemu.
Saat itu, Elia sedang lelah dan putus asa. Bahkan ia minta mati saja, "Cukuplah itu ... ambillah nyawaku" (ayat 4). Aneh memang. Elia yang baru saja melakukan pekerjaan besar bersama Tuhan, mengalami kelelahan dan keputusasaan hanya karena ancaman Izebel, seorang manusia belaka.
Lalu Tuhan datang menemui Elia. Bukan lewat angin besar yang membelah gunung dan memecah bukit. Bukan lewat gempa atau api. Dia datang lewat angin sepoi-sepoi basa. Tuhan menemui Elia bukan lagi lewat peristiwa dahsyat, melainkan melalui peristiwa biasa. Di situlah Elia keluar dan menemui Tuhan. Dua hati bertemu, dan Tuhan menggugah hati Elia dengan bertanya, "Apakah kerjamu di sini?" (ayat 13). Tuhan menyadarkan Elia pada tugasnya dan menguatkannya supaya tidak lagi kalah oleh ketakutan dan kecemasan.
Jika saat ini kita sedang takut dan cemas, serta begitu putus asa, Tuhan menggugah hati kita dengan pertanyaan, "Apakah kerjamu di sini?" Tuhan ingin kita bangkit. Hanya satu yang Dia inginkan, yakni agar kita bertemu dengan-Nya. Sekarang juga, temuilah Tuhan dalam keheningan doa. Utarakan segala pergumulan kita kepada-Nya. Dia akan meneguhkan kita kembali pada panggilan pelayanan yang sudah dipercayakan pada kita
DALAM KEHENINGAN DOA HATI KITA BERTEMU DENGAN HATI TUHAN
Cukuplah itu! Sekarang, ya Tuhan, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku." 1 Raja-Raja 19:4b
Saudara tahu kisah tentang nabi Elia? Nabi Elia adalah salah satu nabi yang dipakai Tuhan secara luar biasa. Ia pernah berdoa "...supaya hujan jangan turun, dan hujan pun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan. Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumi pun mengeluarkan buahnya." (Yakobus 5:17-18). Juga saat berada di gunung Karmel Elia mampu menumpas 450 nabi-nabi Baal. Luar biasa!
Tetapi saat kita mempelajari kisahnya lebih mendalam, apalagi membaca ayat nas di atas, pasti timbul pertanyaan dalam benak kita, "Mengapa seorang nabi besar sekaliber Elia kok tiba-tiba menjadi seorang yang rapuh, ingin segera mengakhiri hidupnya dan seolah-olah tidak memiliki harapan dalam hidupnya?" Bagaimana pun juga Elia adalah manusia biasa. Meskipun ada pelayannya (Elisa) yang selalu menemani di mana pun ia berada, dan juga ada ribuan orang yang percaya kepada Allah Israel, Elia tetap merasa sendiri (lonely). Bukankah terkadang kita juga merasakan hal yang sama? Kita merasa sendirian meski berada di tengah-tengah keluarga, teman atau kerabat. Kita berpikir tak seorang pun mempedulikan kita.
Jika saat ini Saudara merasakan hal demikian, segeralah sadar! Lupakah kita akan janji Tuhan? Dia berkata, "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meniggalkan engkau." (Ibrani 13:5b), bahkan "...Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:20b). Oleh karena itu kita harus percaya bahwa janji Tuhan itu ya dan amin, tidak ada janjiNya yang tidak Dia genapi sebagaimana tertulis, "Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran." (Yohanes 14:16-17a).
Tetaplah melekat kepada Tuhan dan jangan pernah merasa sendiri, ada Roh Kudus yang senantiasa menyertai kita. Hal ini membuktikan bahwa Tuhan sangat peduli dan memperhatikan hidup kita, bahkan "...rambut kepalamu pun terhitung semuanya." (Lukas 12:7a). Jaminan penyertaan Tuhan tidak hanya sampai di situ, Dia juga telah menyediakan tempat bagi kita kelak yaitu di dalam Kerajaan Sorga. Saudara tidak sendirian!
Semua ini membuktikan bahwa Tuhan sangat mengasihi dan memperhatikan kita; kasihNya tak lekang oleh waktu, hari ini, esok dan sampai selama-lamanya!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar