Selasa, 21 Februari 2012

“Kehidupan orang Kristen haruslah didalam Roh” Roma 8:12-17

ROMA 8:14
"Semua orang yang dipimpin Roh Allah adalah anak Allah".
Perikop kita hari ini sebaiknya dibaca dengan latar belakang ayat-ayat sebelumnya, khususnya ayat-ayat 9-11. Di bagian itu Paulus menegaskan bahwa kita yang percaya kepada Kristus tidak lagi hidup dalam daging melainkan dalam Roh. Roh Allah telah menghidupkan tubuh kita, dan sekarang Roh itu tinggal di dalam diri kita. Keadaan baru ini, yaitu hidup oleh Roh, menghasilkan perbedaan yang nyata dalam kehidupan kita secara nyata.
1. Ay. 12. Mengapa Paulus menyebut kita sebagai “orang berhutang”? Kepada siapa kita berhutang?
2. Ay. 13-16. Paulus memberikan pilihan hidup atau mati kepada kita. Apa yang harus kita lakukan agar kita hidup? Apa artinya? Apa yang dilakukan Roh bagi kita?
3. Ay. 17. Paulus menyebut kita sebagai “ahli waris.” Menurut Anda, apa artinya? Apa hubungannya dengan kehidupan kita sehari-hari?
4. Apa yang akan Anda lakukan agar hidup Anda dipimpin oleh Roh? Sebutkan minimal dua hal.
Renungan
Sejak percaya kepada karya penebusan Yesus Kristus kita memang telah dibebaskan dari hukuman dosa (8:1-2). Namun itu tidak berarti bahwa kita tidak perlu lagi berjuang melawan dosa. Perjuangan melawan dosa harus tetap kita lakukan. Jika demikian, apa perbedaannya dengan mereka yang tidak percaya kepada Yesus Kristus. Perbedaannya sangat besar. Kita yang ada di dalam Kristus memiliki kekuatan untuk melawan dosa (keinginan daging).
Paulus mendorong jemaat di Roma – juga kepada kita, jemaat masa kini – agar mereka menjalankan hidup baru mereka dengan sungguh-sungguh. Paulus mengingatkan bahwa Roh Allah telah melakukan sesuatu yang penting bagi mereka, yaitu memulihkan hidup mereka (8:11). Karena itu mengingatkan bahwa mereka adalah orang-orang yang berhutang kepada Roh.
Pilihan hidup atau mati tersedia di depan kita. Kita akan hidup jika kita tidak hidup menurut daging. Patut diperhatikan bahwa Paulus tidak berbicara mengenai pengertian yang teoritis, melainkan sikap dan cara hidup yang nyata. Tentu saja, ini tidak mudah. Keinginan daging yang dikuasai dosa mendorong kita melakukan perbuatan-perbuatan dosa (lihat juga Gal 5:19-21). Namun, dengan pertolongan Roh Allah kita sanggup mematikan perbuatan-perbuatan tersebut di dalam tubuh kita.
Paulus juga menegaskan status baru kita sebagai anak-anak Allah (ay.14). Status sebagai anak-anak Allah itu menjamin posisi kita sebagai ahli waris, yaitu orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah. Paulus mengatakan hal ini agar kita tabah bila kita menghadapi penderitaan (ay.17). Dengan demikian, hidup oleh Roh akan memberi kita kekuatan penting untuk menghadapi dua musuh besar kita, yaitu dosa dan penderitaan. Jadi, tidak ada alasan bagi kita untuk menyerah begitu saja.
Dalam Yohanes 1:12 kita membaca bahwa setiap orang yang menerima Yesus Kristus mempunyai hak / wewenang (exousia) untuk menjadi anak-anak Allah. Tetapi dalam ayat pokok di atas dijelaskan bahwa yang dipimpin oleh Roh Allah adalah anak Allah. Dalam Roma 8:15, 16 dinyatakan: Oleh Roh itu, kita berseru ya Abba, ya Bapa (kita menjadi anak Allah). Roh itu (Roh Kudus) bersaksi bersama-sama roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.
Dalam bahasa Yunani Roh disebut Pneuma. Arti pneuma adalah angin (ruach= bhs. Ibrani). Angin, tidak dapat kita lihat tetapi dapat dapat kita rasakan. Demikian juga dengan kehadiran Roh Kudus. Kita tidak dapat melihat Roh Kudus dengan mata jasmani tetapi kita dapat merasakan kehadiranNya dan kuasaNya. Roh Kudus mempunyai kuasa untuk hal-hal yang lembut tetapi Roh Kudus juga dapat mengadakan sesuatu yang keras dan dahsyat, sebagaimana angin dapat bertiup dengan lembut, tetapi dapat juga bertiup kencang. Setiap kehadiran Roh Kudus selalu mendatangkan berkat-berkat rohani. Roh Kudus bersifat omni presence (mahahadir). Ia dapat hadir di tempat ini dan hadir juga di banyak tempat lain dalam waktu yang bersamaan.
Kenapa banyak orang Kristen dapat terpengaruh oleh hal-hal duniawi? Penyebab yang paling utama adalah belum dipenuhi dengan Roh Kudus. Setiap orang yang dipenuhi Roh Kudus diberikan kuasa (dunamis), kesanggupan untuk bersaksi, untuk menyembah, untuk berkorban dan untuk melawan iblis dan pengaruh-pengaruhnya.
Langkah untuk dapat dipenuhi dengan Roh Kudus adalah bertobat. KPR. 2:38. Fenomena yang terjadi pada hari Pentakosta di kamar loteng Yerusalem ialah pencurahan Roh Kudus bagi gerejaNya, dimana seratus dua puluh orang penuh dengan Roh Kudus dengan tanda berkata-kata dengan bahasa lidah. Angka 120 bermakna kesudahan segala daging (Nuh berkhotbah selama 120 tahun barulah Tuhan menghukum bumi ini dengan air bah). Orang yang masih terikat dengan keinginan-keinginan daging susah untuk dipenuhi Roh Kudus. Roh Kudus sesuai namanya bersifat suci. Apabila kita dipenuhi Roh Suci, timbul keinginan kuat untuk hidup kudus sesuai firman Allah.
Ada dua hal yang menghinggapi manusia yang saling bertentangan dan kedua kubu itu sangat bertolak belakang yakni antara Daging – Roh.
1. Daging menggambarkan manusia yang terikat, apabila dibiarkan manusia itu tidak dapat lepas dan tetap terikat, kalau dengan kemampuan sendiri manusia tidak akan mungkin dapat menolong dirinya. Ciri manusia yang hidup didalam keinginan daging adalah orang yang hanya mencukupkan diri dengan hidupnya yang hanya berpusat pada dirinya sendiri. Hidup dalam daging hanya berpusat kepada penghayatan hidup yang mengantar kepada kematian. Karena makna kematian, adalah merupakan pengasingan definitif dari Allah. Kematian adalah kekekalan berpisah dari Kasih Allah.
Ciri kehidupan orang yang berorientasi pada keinginan daging adalah :
• tidak memerlukan Allah
• tidak tunduk kepada seluruh perintah Allah
• tidak ada ketaatan kepada Allah.
• dan tidak memikirkan untuk menyenangkan hati Allah hidupnya untuk menyenangkan dirinya dan orang yang ada disekitarnya.
2. Roh menggambarkan pribadi yang terikat tetapi dipimpin oleh kekuatan yang memberi hidup yaitu Roh Allah. Manusia yang hidup didalam Roh Allah berpengharapan bahwa tiba saatnya ada kebangkitan dan yang membangkitkan semua manusia untuk dihakimi tetapi bagi yang mengenal Yesus akan bersama sama dengan Dia dalam kekekalan disebelah kanan Allah Bapa di surga.
Konflik antara Daging dan Roh itu selalu terjadi walaupun kita sudah mengikut Yesus. Ada yang menyatakan bahwa bagi pengikut Yesus konflik antara daging dan roh akan hilang dan manusia hanya dipimpin oleh Roh Allah, pernyataan itu tidaklah benar. Mari kita perhatikan surat-surat Paulus penuh dengan indikasi perang rohani yang selalu terjadi dalam diri orang percaya. (lih. Rm7). Benar bahwa pada kenyataannya kegagalan demi kegagalan sering kita perbuat. Memang ada kemenangan yang tersedia bilamana kita memberi diri dipimpin oleh Roh Allah. Karena itu sebagai ahli waris Kerajaan-Nya, hidup dalam Roh, Artinya selama kita dipimpin oleh Roh Kudus, hidup kita berkenan kepada Allah.
Amin. Pdt. R.H.L. Tobing.

Tidak ada komentar: