Sabtu, 31 Desember 2011

"Tata Ibadah Natal 25 Desember 2011"

1. KIDUNG PEMBUKAAN : KJ 118: 1-3 SUNGGUH MULIA Jemaat Berdiri

Sungguh mulia, berkarunia Hari Natal yang kudus.
Duka berakhir; Kristus t'lah lahir. Mari bernyanyi dengan merdu! (2X)

Sungguh mulia, berkarunia Hari Natal yang kudus.
Damai ilahi nyata kembali. Mari bemyanyi dengan merdu! (2X)

Sungguh mulia, berkarunia Hari Natal yang kudus.
Sambut semua pujian sorga. Mari bernyanyi dengan merdu! (2X)


2. VOTUM, INTROITUS & DOA PNT. UH.PURBA.SH
(P = Pemimpin ; J = Jemaat)

P : Kebaktian Natal ini berlangsung di dalam nama Allah Bapa, Tuhan Yesus Kristus, dan Roh Kudus. Amin
J : Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya!
P : Lihat, itu Tuhan Allah. Ia datang dengan kekuatan, dan dengan tanganNya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payahNya ada bersama-sama dengan Dia, dan mereka yang diperolehNya berjalan di hadapanNya.
J : Sebab seorang anak telah lahir untuk kita. Seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya,
P : dan namaNya disebutkan orang; penasihat ajaib, Allah yang perkasa, Bapa yang kekal, Raja Damai. Haleluya!
P+J : Menyanyikan: Haleluya (3x)
P : Marilah kita berdoa: ......................
Jemaat duduk kembali
3. KIDUNG SUKACITA : KJ 101: 3 ALAM RAYA BERKUMANDANG

Sudah lahir Juruslamat itu berita lagunya.
Puji dan syukur dan hormat dipersembahkan padaNya.
Gloria in excelcis Deo! Gloria in excelcis Deo!

4. EPISTEL : MIKA 5: 1-5
P : Marilah kita mendengar Firman Tuhan sebagai pendahuluan khotbah pada pesta Natal ini, yang tertulis dalam Mika 5: 1-5 :
(Berbahagialah orang-orang yang mendengar Firman Allah, yang menghayati dan mengamalkannya)
J : Amin!

5. KIDUNG PUJIAN KJ 110: 2 DI BETLEHEM TLAH LAHIR SEORANG PUTERA
Hatiku kubenamkan di dalam kasihNya;
padaNya kuserahkan diriku slamanya
sungguh, sungguh, diriku slamanya

6. PADUAN SUARA: PP/REMAJA
Jemaat berdiri
7. PENGAKUAN DOSA (P= Pemimpin ; J= Jemaat)

P : Rasa kagum dan syukur kita akan kasih Allah, juga menyadarkan kita akan keberdosaan kita.... (marilah kita merenung sejenak untuk mengingat dosa-dosa yang telah kita perbuat pada hari-hari yang lalu; saat teduh sejenak).... Marilah kita mengakui semua itu di hadapan Tuhan;
P : Meskipun kasihMu yang besar itu memanggil kami untuk hidup dalam terang, namun kami mengaku betapa banyaknya kesalahan dan pelanggaran kami.
J : Hati kami kecut dan takut ketika harus menghadap hadiratMu, ya Tuhan!
P : Pada punggung kami ada banyak beban;
J : pada mata, mulut, hati dan pikiran kami melekat banyak dosa yang terpampang jelas di hadapanMu, ya Tuhan.
P : Marilah kita berdoa: „Ya Bapa yang penuh kasih, mengandalkan kerelaanMu menanggung nista menjelma menjadi manusia, kami bermohon; janganlah biarkan kami terus menerus larut dan tenggelam di dalam dosa;
P+J : sucikanlah hati, pikiran dan seluruh hidup kami, agar layak menjadi tempat berdiam Tuhan Yesus yang telah lahir untuk menyelamatkan kami. Amin.“
Jemaat duduk kembali

8. PADUAN SUARA: HANA

9. KIDUNG SYUKUR ATAS PENGAMPUNAN: NKB 69: 1
(lagu/not = Jesus Tuhanku di Ho ma au on;)

Yesus t’lah datang ke dunia cemar, lahir di kandang yang hina rendah.
NamaNya indah dan ajaib benar! Dia mencariku.
Dia mencariku; Dia s’lalu mencariku.
NamaNya indah dan ajaib benar! Dia mencariku.

10. PENGGANTI HUKUM TUHAN (P= Pemimpin ; J= Jemaat)
P : Marilah kita mendengar Firman Tuhan sebagai pengganti Hukum Tuhan yang tertulis dalam Yohannes 3:16 ..... (Marilah kita sama-sama memohon kekuatan dari Tuhan):
P+J : Ya, Allah Bapa kami, berilah kekuatan untuk melakukan yang sesuai dengan FirmanMu. Amin!

11. BERNYANYI KJ 119: 4 HAI DUNIA, GEMBIRALAH
Dialah Raja semesta, benar dan mulia
Masyhurkanlah, hai dunia, besar anugrahNya
besar anugrahNya, besar, besar anugrahNya

12. PENGAKUAN IMAN RASULI Jemaat berdiri
Jemaatduduk
13. PADUAN SUARA : ESTER
14. WARTA JEMAAT
15. PADUAN SUARA : IMMANUEL
16. KIDUNG MENYAMBUT FIRMAN KJ 123: 1+4 S’LAMAT, S’LAMAT DATANG

S'lamat, s'lamat datang, Yesus, Tuhanku !
Jauh dari sorga tinggi kunjunganMu.
S'lamat datang, Tuhanku, ke dalam dunia;
damai yang Kau bawa tiada taranya; Salam, salam !

Datang orang Majus ikut bintangNya,
membawa pemberian dan menyembah.
Yang dipersembahkan: kemenyan, emas dan mur;
pada Juruslamat mereka bersyukur; Salam, salam!

17. BERITA NATAL (KHOTBAH): 1 YOHANES 3: 1-6

18. KIDUNG PENGANTAR PERJAMUAN KUDUS
KJ 76: 2 KAU YANG LAMA DINANTIKAN

Raja mulia, Kau lahir bagai anak yang lembut,
agar kami Kau ajari kasih Kerajaan Mu.
Pimpin kami oleh Roh Mu, hati pun perintahlah
dan demi kurban darah Mu, b'rilah damai yang baka !

19. PERJAMUAN KUDUS

20. KIDUNG PUJIAN SYUKUR ATAS PERJAMUAN KJ 139: 6 TRANG BINTANG FAJAR BERSERI

Pujianmu, hai dunia, dengan musik iringilah, demi PerjamuanNya !
Muliakanlah Sang Mempelai di singgasana yang permai; bersuka, hai umatnya!
Haleluya! Hidup sorga yang sempurna diberiNya! Sukacita tak terhingga

21. PERSEMBAHAN (2 KORINT 1:3)
DOA PERSEMBAHAN

22. BERNYANYI KJ NO. 93: 4 TUMBUHLAH TUNAS BARU
Mari menyambut “Amin” atas karunia
Ya Yesus, kami yakin; ya Tuhan tolonglah
agar dengan syukur kami memuji Dikau di kerajaanMu

23. DOA BAPA KAMI
Jemaat menyanyikan: kar’na ‘EngKau yang punya Kerajaan….

24. PENGUTUSAN DAN BERKAT

P : Karena itu, Saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan, jerih payahmu tidak sia-sia!
J : Syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
P : Pulanglah di dalam damai dan terimalah berkat Tuhan:
“Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau. Tuhan menyinari engkau dengan wajahNya, dan memberi engkau kasih karunia. Tuhan menghadapkan wajahNya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera“.
J : (menyanyikan): Amin.. Amin... Amin..




Selamat hari Natal 2011
&
Tahun baru 2012
Kepada Seluruh Warga Jemaat GKPI

"Tata Ibadah 24 Desember 2011"

Petunjuk
:
 IBADAH berlangsung secara otomatis; tanpa aba-aba atau informasi !
 Jangan LUPA mematikan Hand-Phone
 Saat pembacaan prolog liturgi dimulai, petugas liturgi sudah tampil ke depan

L
=
Liturgis
Koordinator
=
Pnt Drs. B. Sigiro. M.Pd
J = Jemaat
Firman
=
Pdt. RH Lumbantobing, STh. MA
P = Pria
Liturgis
=
Pnt. SHM. Panjaitan, SH.MH
W = Wanita Organis = Sugiharto
PP = Pemuda Pemudi Song Leader = P. Purba dan P. Situmorang
Pdt = Pendeta (duet)

KOLEKTAN :
1. Cln. Pnt. R. Sinaga 2. Cln. Pnt. P.Simatupang

3. Pnt. M. Sinaga 4. Pnt. B. Sigiro


I. PERSIAPAN :

 Pelayan : Berdoa di Konsistori

II. KEBAKTIAN : Liturgis : PNT. SHM. PANJAITAN

Jemaat dipersilahkan bangkit berdiri; tanpa aba-aba


1. MARENDE BE NO. 57 : 1 – 3 “NUNGA JUMPANG MUSE BL. 202
• Nunga jumpang muse ari pesta I. Hatutubu ni Tuhanta Jesus i.
Tuat do Ibana sian surgoi, Mebat tu hita on.
Hasangapon di Debata. Dame, Dame, ma di jolma
Las ni roha ni Debata hajolmaon muse .
• Beta ale dogan tu Betlehem I, I ta somba ma dakdanak na disi
Na tinangos ni parasi roha I Debata ama i.
Hasangapon di Debata dame. Dame ma di jolma
Las ni roha ni Debata hajolmaon muse .
• Sombanami ma dihona tubuon. Ho siboan dame tu portibion
Sai pasaor hon ma tu rohanami dame mi o Jesus
Hasangapon di Debata dame. Dame ma di jolma
Las ni roha ni Debata hajolmaon muse .

2. VOTUM INTROITUS & DOA

L : Demi nama Allah Bapa dan nama AnakNya Tuhan Yesus Kristus dan nama Roh Kudus Khalik Langit dan Bumi

J : Amin
L : Sebab seorang Anak telah lahir untuk kita, seorang putra telah diberikan untuk kita;
J : Lambang Pemerintahan ada di atas bahunya, dan namaNya disebut orang Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai
L : Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan
J : Menyanyilah bagi Tuhan, hai segenap bumi
L : Ceritakanlah kemuliaanNya di antara bangsa-bangsa
J : dan perbuatan-perbuatanNya yang ajaib diantara segala suku bangsa
L : Sujudlah menyembah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan, Gemetarlah di hadapanNya hai segenap bumi, Haleluya !
Mari kita berdoa :
Ya Allah Bapa yang di Sorga ! Segala puji syukur dan kemuliaan, kami ucapkan kepadaMu, mengingat pemberianMu yang besar itu kepada kami manusia, yaitu AnakMu Jesus Kristus yang Engkau utus untuk kami. Dia telah merendahkan diriNya dan menjadi miskin sehingga Ia lahir di kandang domba di Betlehem, agar kami menjadi kaya. Kuasailah hati kami dan bimbinglah kami dengan rohMu yang kudus agar kami makin mengenal kasih yang dinyatakan oleh anakMu

L+J : A m i n (Jemaat dipersilahkan duduk kembali)

3. BERNYANYI KJ No 100 : 1 “ Muliakanlah ” Do = D 4 Ketuk
____ ____
5 . 5 4 l 3 . 0 0 l 5 . 5 4 l 3 . 0 5 5 l 6 6 0 5 5 l
Mu - lia-kan-lah, mu- lia- kan -lah Tuhan Allah, Tuhan

P : Muliakanlah, muliakanlah Tuhan Allah, Tuhan Allah Maha tinggi !
Damai sejaht’ra turun ke bumi bagi orang pengasihanNya
Muliakanlah Tuhan Allah! Muliakanlah Tuhan Allah !

W : Damai sejahtra turun ke bumi; damai sejahtra turun ke bumi
bagi orang bagi orang pengasihanNya,
bagi orang pengasihanNya, pengasihan-Nya.
P+W : Muliakanlah, muliakanlah Tuhan Allah, Tuhan Allah Maha tinggi !
Damai sejahtra turun ke bumi bagi orang pengasihanNya
Amin, Amin, Amin.

4. RESPONSORIA : TITUS 2 : 11-15

L : Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata
J : Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan
L : dan keinginan–keinginan duniawi
J : dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini
L : dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia
J : dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar
L : dan JuruSlamat kita Yesus Kristus, yang telah menyerahkan diriNya bagi kita
J : untuk membebaskan kita dari segala kejahatan
L : dan untuk menguduskan bagi diriNya suatu umat kepunyaanNya sendiri, yang rajin berbuat baik
J : Beritakanlah semuanya itu, nasihatilah dan yakinkanlah orang dengan segala kewibawaanmu. Janganlah ada orang yang menganggap engkau rendah

5. BERNYANYI KJ No 101 : 1 + 3 “ Alam Raya Berkumandang ” Do=G 4 Ketuk
___ __ ___ ___ __
3 3 3 3 5 l 5 . 4 3 1 l 3 3 2 3 3 5 l 5 . 4 3 . :
A-lam ra - ya ber- kumandang o-leh pu-ji- an mu- li- a

P : Alam raya berkumandang oleh pujian mulia
dari gunung, dari padang kidung malaikat bergema.
PP : Glo…….ria in excelsis Deo !
Glo…….ria in excelsis Deo !
W : Sudah lahir Jurus’lamat itu berita lagunya
Puji dan syukur dan hormat dipersembahkan padaNya
PP Glo…….ria in excelsis Deo !
Glo…….ria in excelsis Deo !

6. LITURGI-I : Penciptaan dan Jatuhnya Manusia ke Dalam Dosa
PROLOG Liturgi
L Aku mau bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati
J Besar perbuatan-perbuatan Tuhan, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukai-Nya
L Agung dan bersemarak pekerjaan-Nya
J Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan-Nya peringatan : Tuhan itu Pengasih dan Penyayang

L Mari kita dengarkan Liturgi-I

1. Kapt.D. Sitorus Kejadian 1 : 1 - 4 Pria

Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan Kosong; gelap-gulita menutupi samudra raya, dan roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Berfirmanlah Allah “ jadilah terang ”. Lalu terang itu jadi. Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkanNya-lah terang itu dari gelap.

Respons : Jemaat Pria
Mazmur 19 : 2

Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tanganNya.

2. Ny. Nainggolan Kejadian 1 : 6, 11, 20, 24 Wanita

Berfirmanlah Allah : “ Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air.
Berfirmanlah Allah : “ Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji , supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi. ” Dan jadilah demikian.

Berfirmanlah Allah : “Hendaklah dalam air berkeriapan mahluk yang hidup dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala.

Berfirmanlah Allah: “Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis mahluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar .” Dan jadilah demikian.

Respons : Jemaat Wanita
Mazmur 104 : 24

Betapa banyak perbuatan-Mu ya Tuhan, sekaliannya Kau jadikan dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu.

3. Willy Sinaga Kejadian 1 : 26 - 27 PP

Berfirmanlah Allah: “ Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi ”
Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.


Respons : Jemaat PP Efesus 2 : 10

Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamNya.

4. Pnt. Ny Sinaga/Br Sihite Kejadian 3:1–4, 22-23 Penatua

Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh Tuhan Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: “ Tentulah Allah berfirman : Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan ? ”

Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu : “ Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati ”. Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: “Sekali-kali kamu tidak akan mati,

Berfirmanlah Tuhan Allah: “ sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat : maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya “.

Lalu Tuhan Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah darimana ia diambil.

Respons : Semua Jemaat Mazmur 90 : 7 – 8

Sungguh kami habis lenyap karena murka-Mu dan karena kehangatan amarah-Mu kami terkejut. Engkau menaruh kesalahan kami di hadapan-Mu, dan dosa kami yang tersembunyi dalam cahaya wajah-Mu.

7. PADUAN SUARA : PP

8. LITURGI-II : Nubuatan

PROLOG Liturgi

L Dengarkanlah Aku berdiam diri, hai pulau-pulau ; hendaklah bangsa-bangsa mendapat kekuatan baru
J Sebab Aku mencurahkan air ke tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan RohKu ke atas keturunanmu, dan berkatKu ke atas anak-cucumu.
L Mari kita dengarkan Liturgi-II

1. Posma purba Yesaya 9 : 1; 40 : 3 Pria

Bangsa yang berjalan di dalam kekelaman telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar. Ada suara yang berseru-seru: “ Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk Tuhan, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita !

Respons : Jemaat Pria
Yesaya 40 : 4

Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah Yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran

2. Ny. Sidabutar/Br Tampubolon Mazmur 24 : 9 Wanita

Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan !

Respons : Jemaat Wanita Mazmur 24 : 10

Siapakah Dia itu Raja Kemuliaan ? “ Tuhan semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan ! ”

3. Theresia Br Tambunan Yesaya 11 : 1 – 2 PP

Suatu tunas akan ke luar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. Roh Tuhan akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan Tuhan

Respons : Jemaat PP Yesaya 11 : 3a

Ya, kesenangannya ialah takut akan Tuhan

4. Pnt U.H. Purba. SH Mikha 5 : 1 Majelis

Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.

Respons : Semua Jemaat Zakharia 9 : 9

Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem ! Lihat, rajamu datang kepadamu; Ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai , seekor keledai beban yang muda.

9. BERNYANYI KJ No 109 : 1 + 3 “ Hai Mari Berhimpun ” Do = G 4 Ketuk

1 l 1 . 5 1 l 2 . 5 . l 3 2 3 4 l 3 . 2 ‘ 1 l 1 . 7
. . .
Hai ma - ri, ber- him - pun dan ber-su- ka- ri- a ! tu- rut se - ……..

 Hai mari, berhimpun dan bersukaria ! turut semua ke Betlehem !
Lihat yang lahir Raja bala sorga ! Sembah dan Puji Dia
Sembah dan Puji Dia, Sembah dan Puji Dia, Tuhanmu

 Gembala dipanggil dari padang raya
Menuju palunganNya yang rendah
Kitapun turut bergegas ke sana! Sembah dan puji Dia,
Sembah dan puji Dia, sembah dan puji Dia Tuhanmu!

10. LITURGI-III : Kelahiran Yesus Kristus

PROLOG Liturgi

L Besar kasih Allah dalam putraNya, yang datang ke dunia demi manusia
J KasihNya mengallir bagaikan sungai deras; mendamaikan hati, enyahkan cemas
L Dunia dirangkul dengan kasihNya, dan dosa manusia dihapuskan-Nya
J Padamu, padaku dilimpahkanNya, warisan sorgawi besar dan baka
L Mari kita dengarkan Liturgi-III

1. Ny. Purba/ Br Manurung Lukas 1 : 30 – 31 Wanita
Jala didok suru-suruan i ma tu nasida : Unang ho mabiar, ale Maria; ai dapotan asini Rohado ho di Debata. Gabe-gabean ma ho, tubuan anak ma ho; Jesus ma bahenonmu goarna !

Respons : Paduan Suara
(Ester + Hana) Lukas 1 : 68 – 69

Pinuji ma Tuhan i, Debata ni Israel, ala ditopot bangsona jala dipatupa haluaonna. Dipatindang do di hita tanduk, haluaon, di bagas ni si Daud naposona i.

2. Ny. Hutagalung/Br Sipahutar (Op.Audina)
Lukas 2 : 6 – 7 Wanita
Jadi di na-disini nasida, gok ma ari ni hangoluanna. Ditubuhon ma anak buha-bajuna, diborhosma, dipeakkonma tu bagasan panggagatan, ala so adong inganan na asing di parmianan nasida

Respons : Paduan Suara
(Ester + Hana) (Lukas 2 : 8 – 9)

Jadi adong ma marbongin di ladang na disini angka parmahan, mangingani pinahan nasida. Jadi didapothon sada surusuruan ma nasida, jala marsinondang ma sangap ni Tuhan i humaliang nasida, gabe mabiar situtu ma.

3. Ny. Hutagalung/Br Siahaan Lukas 2 : 10 – 11 Wanita

Alai didok surusuruan i ma tu nasida: Unang mabiar hamu; ai barita halalas ni roha godang do huboan tu hamuna, parsaulian ni sandok bangso i.
“ Ai naung tubu do di hamu saborngin on, di huta ni si Daud, sipalua i, ima Kristus, Tuhan i ! “

Respons : Paduan Suara
(Ester + Hana dan Immanuel) Lukas 2 : 12 – 14

On ma partinandaan di hamu : Poso-poso do dapothonmuna, na binorhos peak di panggagatan. Jala tompu ma adong dongan ni surusuruan i torop angka parangan parbanua ginjang, dipuji nasida do Debata, mandok : Hasangapon ma di Debata di ginjang, dame ma di tano on, di angka jolma halomoan i.

11. BERNYANYI KJ No 85 : 1 – 2 “Ku Songsong Bagaimana “ Do=Bes 4 Ketuk

. . . . . . .
1 l 5 5 6 7 l 1 . 1 ‘ l 3 2 1 1 l 7 1 . 0 :
Ku songsong ba-gai- ma - na ya Yesus, da-tang Mu ?


Ayat-1 Pria : Kusongsong bagaimana, ya Yesus, datang Mu ?
Engkau Terang buana, Kau surya hidupku

Wanita : Kiranya Kau sendiri, penyuluh jalanku,
supaya ku yakini tujuan janjiMu
Ayat-2 Wanita : Kaum sion menaburkan, kembang di jalanMu;
ku ikut mengelukan, Dikau dihatiku,
Pria : Kunyanyi Hosiana, ya Raja, tolonglah,
PadaMulah kiranya, hambaMu berserah

12. CANDLE LIGHT : Organ - O, Holly Night

 Selama proses menyalakan LILIN, diiringi organ serta Lampu dipadamkan
 Br Hutagalung menyalakan 1 LILIN dan menyerahkannya ke Pendeta, serta menyerahkan 10 lilin (ukuran sedang + kecil; belum menyala) kepada petugas
 Petugas menyalakan lilin (yang dipegang) dari lilin besar, kemudian : menyalakan lilin yang tersedia di depan dan menyalakan lilin kecil (utk dipakai sendiri)


 Petugas menyerahkan lilin (sedang) ke Penatua, dan kembali ke tempat duduk semula
 Setelah Petugas berangkat ke tempat semula, Pendeta memberangkatkan para Penatua
 Penatua menyalakan LILIN Jemaat

 Pendeta : RH Lumbantobing • menyalakan LILIN Besar

 Narator : Gadis Br Sinaga

13. BERNYANYI KJ No 92 : 1 “Malam Kudus “
dan BE NO. 54 : 2–3 “ Sonang ni Borngin na i “ Do = Bes 6 Ketuk

 Setelah semua Lilin di depan menyala, Jemaat berdiri; tanpa aba-aba
__ __ . . .
5 . 6 5 3 . . l 5 . 6 5 3 . . ‘ l 2 . 2 7 . . l 1 . 1 5 . . ‘ l
So- nang ni bor- ngin nai, u - ju ro Je- sus i

• Malam kudus, sunyi senyap, dunia terlelap
Hanya dua berjaga terus, ayah bunda mesra dan kudus;
Anak tidur tenang, Anak tidur tenang

• Denggan ni bornginna i, uju ro Jesus i !
Tu parmahan di Betlehem i, dipaboa na di surgo i
Nunga ro Sipangolu, Jesus, Tuhanta i

• Godang ni tua disi, di na ro Jesus I
Tung malua pardosa muse, sian hamagoanna sude
Ala ro Sipangolu, Jesus, Tuhanta i


(Jemaat dipersilahkan duduk kembali; tanpa aba-aba)

14. LITURGI-IV : AMANAT DAN HARAPAN

PROLOG Liturgi

L Malam ini, kami telah mendengar kembali berita NATAL yang tak pernah usang
J Kami yang hidup di abad ini, tetap berharap dan bertekad untuk menyemarakkan pemberitaan, kesaksian dan pelayanan kami, dalam mewujudkan Damai Sejahtera Kristus
L Mari kita dengarkan Liturgi-IV

1. Ny. Sitompul/Br Manurung Lukas 21 : 36
Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.


2. Ny. Sitompul/Br Tobing Roma 15 : 4 + 13

Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.
Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala suka cita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.

3. Ny. Sihite/Br Limbong I Petrus 1 : 13

Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugrahkan kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus

4. Ny.Sihotang/
Br Munthe I Timotius 4: 10

Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya

15. PADUAN SUARA : HANA + KOOR PRIA
16. MEDLEY

Di malam sunyi bergemah nyanyian mulia
Malaikat turun mendekat dengan beritanya
Sejahtra bagi dunia, tlah datang penebus
Heninglah bumi mendengar nyanyian yang kudus.

Gita sorga bergema lahir Raja mulia !
Damai dan sejahterah turun dalam dunia.
Bangsa-bangsa, bangkitlah dan bersoraklah serta,
Permaklumkan kabar baik: Lahir Kristus, Trang ajaib !
Gita sorga bergema, lahir Raja mulia !

Puteri sion nyanyilah; soraklah, Yerusalem
Mari sambut Rajamu. Raja damai trimalah !
Puteri sion, nyanyilah; soraklah Yerusalem !

17. Khotbah : Yesaya 9: 1a
18. KIDUNG PUJIAN KJ 110: 2 DI BETLEHEM TLAH LAHIR SEORANG PUTERA
Hatiku kubenamkan di dalam kasihNya;
padaNya kuserahkan diriku slamanya
sungguh, sungguh, diriku slamanya

19. Operet Natal: Oleh PS HANA

20. PADUAN SUARA : ESTER

21. PERSEMBAHAN


NATS Matius 2 : 11

Untuk menghantarkan persembahan kita, demikianlah firman Tuhan:

“ Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, Ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu mas, kemenyan, dan mur “

22. DOA PERSEMBAHAN : Hadirin Dipersilahkan Berdiri

Mari kita berdoa untuk persembahan yang telah kita kumpulkan !

23. BERNYANYI KJ NO. 93: 4 TUMBUHLAH TUNAS BARU
Mari menyambut “Amin” atas karunia
Ya Yesus, kami yakin; ya Tuhan tolonglah
agar dengan syukur kami memuji Dikau di kerajaanMu

24. Doa Penutup & Berkat

Mari kita berdoa : … Bapak kami yang di sorga ……………………..

25. BERKAT

26. PDT + J : AMIN… …AMIN… …AMIN !


III. SELESAI


Pendeta Resort, BPHR, dan Panitia mengucapkan :
Selamat Hari Natal 2011

&

Tahun Baru 2012


Hadiri & Meriahkanlah !!!

PERAYAAN NATAL 25 DESEMBER 2011
Dan Perjamuan Kudus/Babtisan Kudus

PEMBERITAHUAN

Dalam acara NATAL malam ini, disediakan Amplop Bakti NATAL PUSAT GKPI; yang akan dipersembahkan besok dalam Kebaktian Perayaan NATAL tgl 25 Des 2011 saat kolekte ke Depan.

Senin, 12 Desember 2011

"Mateus 5: 13-16 " “Mana Terangmu”..?

Khotbah Pada HUT Pemuda/I Gereja Kristus.

Garam dan Terang adalah 2 metafora yang juga digunakan untuk menggambarkan bagaimana seharusnya gereja (umat percaya) dapat bersuara menjadi saksi yang benar di tengah dunia. Dengan kata lain, agar gereja dapat terus menyuarakan kebenaran di tengah dunia, maka orang2 percaya di dalamnya terlebih dahulu harus rela digarami dan diterangi terlebih dahulu.
Khotbah Yesus
tentang garam dan terang dunia pada intinya menekankan bahwa Kristen tidak boleh hidup sebagai 'gated community' (masyarakat yang dipagari).
Kristen harus berbaur dengan masyarakat sebab
hanya Kristen yang dapat menjadi garam dan terang
dunia
. Apa artinya? Garam mempunyai beberapa manfaat: sebagai penyedap masakan, sebagai pupuk, dan yang paling utama sebagai pengawet makanan karena garam dapat memperlambat pembusukan. Itulah gambaran tentang peran Kristen dalam masyarakat. Kristen dipanggil untuk menjadi disinfektan moral dalam dunia yang standar moralnya sangat rendah, selalu berubah, bahkan tidak ada sama sekali. Namun apakah Kristen dapat kehilangan keefektifannya bagai garam kehilangan asinnya? Sesungguhnya garam tidak dapat kehilangan asinnya, namun garam zaman Yesus tidak dihasilkan dari air laut yang diuapkan, namun dari rawa-rawa, sehingga banyak mengandung kotoran.
Ketika garamnya larut, yang tertinggal hanyalah
kotoran. Jadi dengan ungkapan garam menjadi tawar,
Yesus ingin menegaskan bahwa Kristen dapat
berperan sebagai garam jika mereka tetap
mempertahankan norma-norma Kerajaan Allah di dalam
hidupnya, jika tidak ia hanya seperti kotoran sisa
garam.
Selain itu Kristen juga harus berperan sebagai terang
dunia. Dalam PL dan PB, terang hampir selalu
melambangkan kemurnian, kebenaran, wahyu, dan
kehadiran Allah. Hanya kehadiran Kristen yang
mampu melambangkan ketiga hal di atas dalam
masyarakat dan Kristen harus memancarkannya dimana
pun mereka berada (ayat 15). Bagaimana caranya?
Kristen harus memperlihatkan wujud perilaku apa
pun yang sesuai dengan kehendak Allah, walaupun
akibatnya mengundang penganiayaan atas dirinya
(ayat 10-12). Dengan cara itu masyarakat akan
disadarkan betapa berdosanya mereka.

Ayat 13 ”Kamu adalah garam dunia”
Fungsi garam: menyedapkan, mengawetkan dan mencegah pembusukan makanan. Supaya gereja dapat terus menggarami dunia dengan kebenaran maka orang2 kristen didalamnya terlebih dahulu harus mengalami digarami oleh kebenaran. Hidupnya harus terlebih dahulu menyedapkan hati Tuhan, awet dalam arti konsisten dalam ajaran kebenaran sehingga dengan demikian mampu menjadi garam yang melindungi gereja-Nya dari pembusukan.
Bagaimana garam bisa bekerja efektif mencegah terjadinya kebusukan dan kehancuran? Dengan mempertahankan keasinannya. Menurut ilmu kimia: garam (sodium klorida) adalah senyawa kimia yang bersifat stabil dan kebal terhadap hampir setiap serangan yang berusaha mengkontaminasinya. Namun jika ia tercemar atau tercampur oleh kotoran, maka tidak akan dapat dipergunakan lagi bahkan berbahaya dan merugikan. Garam hanya akan benar-benar bermanfaat apabila ia asin, dan bila sudah tercemar atau kehilangan keasinannya; maka, seperti kata Tuhan Yesus ia akan dibuang orang.
Garam yang dikenal pada zaman Tuhan Yesus terdiri dari semacam bongkahan debu putih (yang biasanya di ambil dari sekitar Laut Mati). Bongkahan debu putih itu disamping mengandum Sodium Klorida juga mengandung zat-zat lain. Biasanya orang melarutkan bongkahan debu putih itu dalam air bersih untuk mendapatkan Sodium Klorida yang rasanya asin itu. Untuk selanjutnya larutan SK tersebut digunakan untuk keperluan mengawetkan makanan, mencegah makan dari pembusukan dan untuk menyedapkan masakan.
Bagaimana dengan sisa bongkahan debu putih tadi? Kelihatannya masih seperti garam. Tapi rasa dan pengaruhnya bukan lagi seperti garam. Bongkahan debu putih itu sudah tidak ada gunanya lagi. Biasanya orang membuangnya dijalanan / halaman rumah.
Demikian pula orang percaya. Penting bagi kita untuk memelihara keasinan kristiani kita. Setiap kita harus mau memaksa diri untuk terus-menerus berjuang memelihara dedikasi sebagai murid Kristus, berjuang mengikut dan meneladani Kristus sehingga semakin lama makin menjadi serupa dengan Kristus. Jika kita menjadi serupa dengan dunia yang bobrok dengan segala pola pikirnya yang penuh dosa, maka itu berarti kita telah tercemar oleh kotoran dunia. Kita kehilangan keasinan kita dan itu berarti kita tidak ada nilai dan gunanya dalam keluarga Kerajaan Allah. Kita hanya sekedar onggokkan atau kumpulan dari bongkahan2 debu putih yang sudah tidak lagi ada gunanya.
Sudahkah kebenaran menggarami kehidupan kita? Gereja dipanggil untuk menjadi garam bagi dunia bukan membiarkan gereja digarami dunia. Bila justru membiarkan gereja yang digarami oleh dunia maka itu berarti orang2 percaya didalamnya masih belum digarami oleh kebenaran. Dan kalau itu terjadi maka iman tidak lagi akan murni. Charles Colson, pendiri Prison Fellowship Ministry mengatakan, di abad ini, iman telah menjadi semacam komoditi, dimana gereja berperan sebagai ritail outlet-nya. Kehadiran jemaat dalam setiap peribadatan, semata-mata untuk memenuhi kepuasan mereka. Alasan untuk datang ke gereja tidak lebih soal selera: selera terhadap khotbah, selera terhadap musik, selera terhadap nyanyian, selera terhadap orang-orang, dst. Bila tidak sesuai selera maka lebih baik tidak bergereja dan beribadah.
Mengapa hal ini terjadi? Karena mentalitas percaya sudah melenceng jauh dari kebenaran Firman Tuhan. Mentalitas yang digunakan adalah mentalitas ego yang pusatnya adalah kepuasan diri. Meskipun hal ini tidak serta merta diakui namun dalam kejujuran yang masih bisa muncul dari himpitan natur keberdosaan manusia hal ini adalah kenyataan yang sesungguhnya. Mentalitas sebagai konsumenlah yang menjadi pemicu fenomena ini. Sekali lagi Charles Colson menyebutnya sebagai mentalitas McChurch. Suatu mentalitas yang telah menjadikan gereja sebagai salah satu pemain dalam persaingan bisnis modern. Jemaat dimanjakan dengan produk2 pelayanan spiritual semisal urapan ilahi, doa pemulihan, kesembuhan ilahi hingga layanan SMS rohani yang ’dijual’ di TV bersaing dengan SMS para dukun dan paranormal lainnya termasuk bersaing juga dengan RBT ’Tak Gendong’ yang heboh itu. Fenomena ini berdampak pada krisis identitas gereja. Gereja sebagai simbol Kerajaan ALLAH berubah menjadi wadah pemenuhan kepuasan spiritual jemaat belaka. Survei yang dilakukan Business Week (majalah bisnis terkemuka USA disamping Fortune dan Forbes) menyebutkan angka penjualan buku di toko2 buku Kristen didominasi oleh buku2 yang terfokus pada penghargaan, kepuasaan, dan analisa pribadi, dimana rujukan utamanya adalah pengalaman hidup sang penulis.
Sebagai Hamba Tuhan saya sangat bergumul dengan kehidupan iman kristiani kita masa kini. Kadangkala saya heran mengapa banyak orang kristen tidak pernah mau sadar dengan perkataan Yesus dalam Lukas 18:8, ”Apabila Anak Manusia datang kedua kalinya, adakah Ia menemukan iman di bumi?.” Ini sama sekali tidak berarti bahwa Yesus mengucapkan Firman ini karena Ia tidak suka melihat ada banyak orang kristen di bumi, tidak suka jika ada banyak gereja dibumi. Tapi yang IA hendak tekankan disini adalah apakah iman yang dimiliki oleh orang2 kristen atau gereja adalah IMAN yang benar atau tidak? Mengapa? Karena Yesus tidak butuh orang2 kristen atau gereja2 yang ternyata hanya bongkahan2 dari debu putih yang keasinannya sudah tidak ada lagi. Ia pasti akan membuang orang2 kristen dan gereja yang demikian. Matius 7:21-23 adalah sebuah contoh yang kita harus selalu ingat. Siapa mereka? Orang2 kristen yang sukses melakukan mujizat, bernubuat, mengusir setan dalam nama Yesus. Tapi Tuhan Yesus justru menolak mereka pada akhir zaman!! Mengapa? Karena kebenaran tidak ada didalam diri mereka. Fungsi garam itu tidak ada dalam diri mereka. Bukannya mengawetkan / melestarikan ajaran kebenaran tetapi justru merusaknya dengan menjadikannya sebagai komoditi untuk memuaskan keinginan orang2 dan juga memuaskan diri mereka sendiri tentunya dengan keuntungan yang mereka dapat melaluinya. Maka Yesus bilang, ”Enyah kamu semua pembuat kejahatan. Aku tidak mengenal kamu!” Ini berarti bahwa mereka sebenarnya tidak lebih dari bongkahan2 debu putih yang sudah tidak asin lagi yang tidak ada gunanya selain dibuang dari hadapan Tuhan. Kita perlu hati-hati: jangan mudah tertipu dengan praktek2 yang menggunakan nama Yesus. Murnikan motivasi Saudara dalam mengikut dan melayani Tuhan. Jangan main2 dengan iman kita, dengan ibadah kita, dengan pelayanan kita, dengan ajaran kebenaran. Ini hanya mungkin jikalau kita sudah digarami oleh kebenaran terlebih dahulu. Sudahkah Saudara membiarkan kebenaran menggarami hidup Saudara?
Ayat 14-16 ”Kamu adalah Terang dunia”
Supaya gereja kita ini bisa terus menyuarakan kebenaran maka orang2 didalamnya harus terlebih dahulu mengalami terang Yesus. Dalam Yohanes 9:5 Yesus berkata, ”Akulah terang dunia.” Memiliki Yesus berarti memiliki Terang. Ini berarti agar kita dapat menjadi alat terang bagi-Nya; maka, kita harus memiliki Dia terlebih dahulu didalam hidup kita. Kita harus memastikan bahwa kekristenan kita itu sungguh asli bukan palsu, bukan sekedar ikut2an, bukan kristen cap KTP. Bila gereja dipenuhi dengan orang2 yang telah mengalami Terang Yesus; maka, gereja pasti mampu terus bersuara menyatakan kabar terang kepada dunia yang gelap oleh dosa ini. Jadi dalam pengertian ini; maka, pertanyaan terpenting yang pertama bukan lagi pada bagaimana menjadi terang tetapi sudahkah terang Yesus menerangi hidup kita? Ini harus jelas dan beres terlebih dulu dalam hidup kita. Membangun rumah harus dimulai dari fondasi. Fondasinya harus beres dan kokoh. Kalau tidak bangunan apapun diatasnya hanya tinggal tunggu waktu untuk rusak dan hancur.
Sayangnya, pada hari ini orang kristen sudah over praktis dalam memahami bagaimana menjadi terang dunia ini. Atas nama menarik jiwa kepada Yesus bukan lagi Injil/FT yang menjadi daya tarik utama. Tetapi menggunakan cara2 bisnis dan cara2 entertainment. Gereja menarik jiwa dengan memakai bintang idola yang karirnya sedang bersinar terang. Yesus bukan lagi menjadi daya tarik utama tetapi artis. Kita beri contoh soal baliho artis untuk ‘bisnis’ rohani. Di satu sisi, fenomena semacam ini merupakan fenomena yang wajar sebagai dampak dari upaya gereja menjawab tantangan perubahan zaman. Namun, di sisi lain, fenomena menjawab kebutuhan pasar ini menjadikan teologi gereja sebagai teologi yang bukan lagi berpusat kepada Allah tetapi berpusat kepada manusia dan tujuan-tujuan manusia.
Tetapi bukankah ini sama saja dengan perbuatan menghina Kristus Yesus yang rela mati bagi umat pilihan-Nya di kayu salib?? Harus pasang gambar artis baru orang berduyun-duyun datang? Karena kalau hanya pasang baliho dengan gambar Yesus atau Alkitab saja tidak cukup untuk menarik orang datang. Tapi kalau artis banyak yang datang. Mengapa? Karena inilah bisnis. Dan inilah yang membuat gereja tidak bisa memancarkan terang kebenaran Injil. Kecenderungan gereja untuk menjawab kebutuhan pasar dan selera orang telah menodai Injil. Gereja lebih berorientasi pada upaya membahagiakan jemaat, mengikuti dan memuaskan selera dan telinga jemaat dan bukan lagi membuat mereka kudus, hidup didalam terang ajaran kebenaran dan menghargai pelayanan. Ini yang membuat otoritas gereja hancur2an. Gereja kehilangan apa yang disebut dengan Discipleship dan Discipline. Hal ini terbukti dengan kesungguhan belajar FT / Alkitab yang sangat merosot bahkan ditinggalkan sama sekali mulai dari jemaat biasa hinggá aktifis dan majelis gereja. Kalau begitu apakah gereja akan memiliki masa depan yang baik? Apakah generasi yang akan datang akan mewarisi gereja yang baik dan sehat? Apakah gereja akan sanggup bertahan terhadap kuasa kegelapan duniawi? Apakah setiap keluarga umat Tuhan mempersembahkan hidup sebagai persembahan yang hidup dan berkenan kepada Tuhan? Apakah para orang tua akan menjadi teladan yang mendidik dan menjaga anak-anaknya didalam ajaran FT yang benar? Akankah anggota-anggota gereja makin mengerti apa artinya berkurban bagi pekerjaan Tuhan? Silakan masing-masing kita menjawab dengan jujur dihadapan Allah!
Mari sebagai bagian dari umat Tuhan kita memiliki sikap dan pendirian yang teguh, tepat, tegas dan penuh kasih didalam kebenaran untuk menjadikan gereja Tuhan dimana kita berbagian didalamnya sebagai tempat dan alat Tuhan untuk terus menyuarakan kebenaran menjadi garam dan terang bagi dunia ini. Maukah Saudara?....Amen RHL

"MADU SURGAWI"

"MADU SURGAWI"

"Pembinaan Cln Pnt GKPI"

Pelajaran 7 dan 8
Imamat
(Kitab Mengenai Kekudusan)

Penulis dan Judul Kitab: Yang menulis kita ini adalah Musa. Judul Imamat didapat dari Septuagintam dan bermakna “berhubungan dengan Orang-orang Lewi.” Orang-orang Lewi adalah para imam yang dipilih Allah untuk melayani bangsa Israel. Kitab Imamat berisi banyak hukum yang disampaikan Allah untuk menuntun mereka di dalam pekerjaan mereka sebagai para imam untuk menyembah Allah.
Tahun Penulisan: 1450–1410 S.M.
Tema dan Tujuan: Imamat 11:45 berbunyi, “Jadilah kudus, sebab Aku ini kudus”. Tuntunan-tuntunan yang diberikan di dalam kitab Imamat menunjukkan bahwa bangsa Israel harus berjalan di depan Allah pada saa itu. Imamat dibuat untuk mengajarkan Israel (1) bagaimana menyembah dan berjalan bersama Allah, dan (2) bagaimana bangsa tersebut harus memenuhi panggilannya sebagai bangsa para imam. Tema penting dari Imamat adalah kekudusan. Kekudusan adalah proses membuat seseorang menjadi kudus. Allah yang kudus hanya dapat dihampiri dengan kekudusan melalui meditasi seseorang imam.
Tokoh Penting: Musa dan Harun.
Kristus seperti yang Tergambar dalam Imamat: Sama dengan kitab Keluaran, sejumlah tipologi Kristus terlihat nyata di dalam kitab Imamat.
Ke-Lima Korban semuanya melambangkan kemanusiaan dan pekerjaan Kristus di dalam kehidupan-Nya yang tidak berdosa dan kepatuhan-Nya kepada Bapa, sehingga kita boleh bersekutu dengan Allah.
Imam Agung merupakan tipologi Kristus yang paling menonjol di dalam kitab Imamat.
Ke-Tujuh Perayaan juga merupakan tipologi dari Juruselamat, yang mengajarkan kita tentang kemanusiaan-Nya yang sempurna, pengorbanan-Nya, kebangkitan-Nya dari kematian, dan karya pendamaian-Nya.
Untuk di Pelajari: Garis Besar
1. Hukum Pengorbanan (1:1–17:16)
A. Untuk Mendekat kepada Allah (1:1–7:38)
1:1-17 4:1-35 6:8-30
2:1-16 5:1-19 7:1-38
3:1-17 6:1-7
B. Untuk Para Imam (8:1-10:20)
8:1-36 9:15-24
9:1-14 10:1-20
C. Mengenai Kemurnian (11:1–15:33)
11:1-12 13:1-59 15:1-33
11:13-47 14:1-32
12:1-8 14:33-57
D. Mengenai Pendamaian Bangsa (16:1–17:16)
16:1-28 16:29-34 17:1-16
2. Hukum Pengudusan (18:1–27:34)
A. Untuk Umat Allah (18:1–20:27)
18:1-30 19:9-37
19:1-8 20:1-27
B. Untuk Para Imam Allah (21:1–22:33)
21:1-24 22:1-16 22:17-33
C. Dalam Penyembahan (23:1–24:23)
23:1-25 24:1-16
23:26-44 24:17-23
D. Di Tanah Kanaan (25:1–26:46)
25:1-22 25:35-46 26:1-13
25:23-34 25:47-55 26:14-46
E. Mengenai Perjanjian (27:1-34)
27:1-13 27:14-34


Bilangan
(Pengembaraan di Padang Gurun)

Penulis dan Judul Kitab: Kitab ini ditulis oleh Musa. Kitab Bilangan ini diberi judul berdasarkan dua catatan di dalam bab 1 dan bab 26 mengenai jumlah atau penghitungan orang Israel, yang pertama di Gunung Sinai dan yang kedua di dataran Moab.
Tahun Penulisan: 1450–1410 S.M.
Tema dan Tujuan: Meskipun pemberian judul bagi kitab Bilangan didasarkan pada penghitungan orang Israel, namun kitab ini terutama berhubungan dengan pengembaraan di padang gurun dengan masa waktu hampir 40 tahun. Suatu perjalanan yang semestinya dapat dilakukan hanya dalam sebelas hari, menjadi 38 tahun penderitaan hanya karena ketidakpercayaan dan ketidakpatuhan bangsa tersebut. Kitab Bilangan menunjukkan akibat gagalnya menggabungkan iman dengan janji-janji Allah (Ibrani 3:16-4:2). Selain itu, kitab Bilangan mengajarkan kita bahwa sementara hidup itu mempunyai pengalaman-pengalaman “padang gurun”, umat Allah tidak akan terus menerus berada di dalam kondisi seperti itu. Pilihan-pilihan yang kita buat menentukan arah yang kita ambil dalam kehidupan kita. Yosua akan menggambarkannya kemudian.
Tema lain yang juga penting ditunjukkan di sepanjang kitab Bilangan dirasakan melalui pemeliharan Allah yang tidak putus-putusnya bagi umat-Nya. Berulang-ulang, meskipun pemberontakan dan ketidakpercayaan mereka, Dia memenuhi kebutuhan mereka dengan mujizat. Dia menyediakan air, roti manna, dan burung puyuh untuk mereka. Dia tetap mengasihi dan mengampuni bangsa tersebut bahkan apabila mereka bersungut-sungut, mengeluh, dan memberontak terhadap-Nya.
Tokoh Penting: Musa, Harun, Miriam, Yosua, Kaleb, Balak.
Kristus seperti yang Tergambar dalam Bilangan: Mungkin tidak ada penggambaran yang lebih jelas lagi mengenai Kristus dan penyaliban-Nya dari pada seperti ular yang ditinggikan di padang gurun. (Bilangan 21:4-9 cf; Yohanes 3:14)
Batu yang memuaskan dahaga bangsa Israel adalah tipologi dari Kristus (1 Korintus 10:4).
Manna menggambarkan Kristus sebagai roti yang turun dari Sorga (Yohanes 6:31-33)
Tiang awan dan tiang api menggambarkan tuntunan Kristus dan kota-kota tempat perlindungan jelas menggambarkan Kristus sebagai tempat perlindungan kita dari penghukuman.
Akhirnya, lembu betina merah juga merupakan tipologi dari Kristus (Bilangan 19).
Untuk Pelajaran Pribadi: ttg Garis Besar

1. Persiapan di Bukit Sinai (Generasi Tua) (1:1–10:36)
A. Posisi dan Penghitungan Bangsa Israel (1:1-4:49)
1:1-46 3:1-24 4:1-20
1:47-54 3:25-39 4:21-28
2:1-34 3:40-51 4:29-49
B. Peraturan-peraturan Allah dan Penyucian Bangsa (5:1–9:14)
5:1-10 6:22-27 8:5-22
5:11-31 7:1-89 8:23-26
6:1-21 8:1-4 9:1-14
C. Pengembaraan ke Tanah Perjanjian (9:15–10:36)
9:15-23 10:1-10 10:11-36

2. Kegagalan Generasi Tua (11:1–25:18)
A. Ketidakpuasan di sepanjang jalan (11:1–12:16)
11:1-19 11:16-30 12:1-16
11:10-15 11-31-35
B. Ketidakpercayaan di Kadesh-Barnea (13:1–14:45)
13:1-24 14:1-10 14:20-38
13:25-33 14:11-19 14:39-45
C. Pendisiplinan dari Allah (15:1–25:18)
15:1-13 18:8-32 21:21-35
15:14-31 19:1-22 22:1-21
15:32-41 20:1-7 22:22-41
16:1-40 20:8-22 23:1-30
16:41-50 20:23-29 24:1-25
17:1-13 21:1-5 25:1-9
18:1-7 21:6-20 25:10-18
3. Persiapan Generasi Baru (26:1–36:13)
A. Reorganisasi Israel (26:1–27:23)
26:1-65 27:1-14 27:15-23
B. Peraturan Korban Persembahan dan Janji (28:1–30:16)
28:1-31 29:1-40 30:1-16
C. Regionalisasi Tanah Perjanjian (31:1–36:13)
31:1-24 33:1-49 35:1-5
31:25-54 33:50-56 35:6-34
32:1-42 34:1-29 36:1-13

Ulangan
(Peninjauan Ulang Hukum)
Penulis dan Judul Kitab: Yang menulis kitab ini adalah Musa. Judul dalam bahasa Inggris, yang berasal dari Septuaginta, memiliki arti “pemberian hukum kedua” dan berasal dari terjemahan yang salah dari ayat 17:18, yang seharusnya diterjemahkan sebagai “salinan hukum ini”. Kitab Ulangan bukan hukum kedua, tetapi lebih tepat sebagai suatu peninjauan ulang dan penguraian dari hukum pertama yang diberikan di Sinai.
Tahun Penulisan: 1410 S.M.
Tema dan Tujuan: Berjaga-jagalah kalau-kalau engkau lupa. Setelah empat puluh tahun berjalan di padang gurun, bangsa Israel menjelang memasuki tanah perjanjian. Sebelum mereka masuk, penting (kalau-kalau mereka lupa apa yang telah dilakukan Allah dan siapa diri mereka) untuk mengingatkan mereka dengan apa yang telah dilakukan Allah bagi mereka dan tengan hukum Allah yang kudus, yang begitu penting agar mereka dapat tetap berada di tanah tersebut dan berfungsi sebagai bangsa Allah yang kudus dan sebagai imamat rajani di mata bangsa-bangsa (Ulangan 4:1-8). Sebagai bagian dari tema atau tujuan ini, kitab ini juga menekankan pada pentingnya mengajarkan anak-anak untuk mengasihi dan mematuhi Allah.
Kitab Ulangan berakhir dengan diperbaharuinya perjanjian Allah dengan bangsa Israel (Bab 29). Pengangkatan Yosua sebagai pemimpin yang baru (Bab 31), dan kematian Musa (Bab 34).
Tokoh Penting: Musa dan Yosua.
Kristus seperti yang Tergambar dalam Ulangan: Pernyataan mengenai Musa pada ayat 18:15 adalah salah satu dari gambaran-gambaran yang paling jelas mengenai Kristus. Ayat tersebut berbunyi, “Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh Tuhan, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan.” Lebih lanjut lagi, Musa, sebagai tipologi dari Kristus, adalah satu-satunya figur selain dari Kristus untuk mengisi seluruh ketiga jabatan nabi (34:10–12), imam (Keluaran 32:31-35), dan raja (meskipun Musa bukan raja, dia berfungsi sebagai pemimpin Israel; 33:4-5).2


Untuk Pelajaran Pribadi: ttg Garis Besar
1. Pendahuluan (1:1-5)

2. Peninjauan Ulang Sejarah (1:6–4:43)
1:6-18 2:26-37 4:1-43
1:19-46 3:1-17
2:1-25 3:18-29
3. Peninjauan Ulang Hukum (4:44–5:33)
4:44-49 5:1-21 5:22-33
4. Pengaplikasian Hukum (6:1–11:32)
6:1-25 9:1-29 11:1-32
7:1-26 10:1-11
8:1-20 10:12-22
5. Hukum Tambahan (12:1–26:19)
12:1-32 18:9-22 23:1-25
13:1-18 19:1-13 24:1-5
14:1-29 19:14-21 24:6-22
15:1-23 20:1-20 25:1-19
16:1-22 21:1-23 26:1-19
17:1-20 22:1-12
18:1-8 22:13-20
6. Pemberian Janji (27:1–30:20)
27:1-26 28:15-68 30:1-14
28:1-14 29:1-29 30:15-20
7. Penggantian Pemimpin (31:1–34:12)
31:1-13 32:1-52 34:1-12
31:14-30 33:1-29
Ringkasan: Tema Untuk Diingat

Kejadian Pemilihan Bangsa
Keluaran Penebusan Bangsa
Imamat Pengudusan Bangsa
Bilangan Memimpin Bangsa
Ulangan Mengajarkan Bangsa

"Pembinaan Cln. Pnt. GKPI"

Pelajaran 6
Keluaran
(Kitab Mengenai Penebusan)

Penulis dan Judul Kitab: Kitab ini ditulis oleh Musa. Kata “Exodus” (Keluaran) adalah bahasa Latin yang diambil dari bahasa Yunani EXODOS, dan kitab tersebut diberikan nama yang oleh mereka diterjemahkan ke dalam bahasa Septuaginta Yunani (LXX). Kata tersebut bermakna “keluar”.
Tahun Penulisan: 1450–1410 S.M.
Tema dan Tujuan: Ada dua tema yang tersingkap dari Keluaran ini: (1) Penebusan sebagaimana digambarkan di dalam Paskah, dan (2) pelepasan dari perbudakan Mesir sebagaimana digambarkan keluar dari tanah Mesir dan menyeberangi Laut Merah.
Setelah lebih dari dua ratus tahun bertumbuh di Mesir, Kitab Keluaran terus menceritakan sejarah bangsa pilihan Allah, bangsa Israel, dan menjelaskan penyelamatan mereka keluar dari Mesir dan pemberian hukum Taurat. Ini menjelaskan tentang kelahiran, sejarah, dan panggilan Musa dari Tuhan untuk memimpin umat itu keluar dari perbudakan mereka di Mesir dan masuk ke dalam Tanah Perjanjian, yaitu tanah Kanaan. Melalui domba Paskah, penyelamatan anak sulung, bersamaan dengan mujizat dari sepuluh tulah, dan penyeberangan Laut Merah, Allah menunjukkan kepada umat-Nya bahwa Ia tidak hanya berkuasa dari para Firaun Mesir, namun Ia adalah TUHAN yang Berdaulat, YAHWE, Allah yang menebus dan pemberi wahyu.
Setelah bangsa itu menyeberang Laut Merah dan tiba di padang gurun, Allah memberikan kepada mereka hukum kebenaran-Nya dan mengumumkan bahwa mereka adalah milik berharga bagi Dia dan menjadi imamat rajani, bangsa yang kudus sebagai saksi bagi bangsa-bangsa (Keluaran 19:4-7). Hukum Taurat ini, termasuk di dalamnya Sepuluh Perintah, yang mendemonstrasikan kesucian Allah, mengajar mereka bagaimana mengasihi Allah dan mengasihi sesame, namun dalam prosesnya, itu juga mendemonstrasikan betapa semua orang telah jatuh dan kehilangan kemuliaan Allah dan memerlukan jalan akses kepada Allah yang memberikan pengampunan. Inilah perlunya dibuat Kemah Suci, persembahan korban-korban bakaran, dan Keimamatan Lewi.
Tokoh Penting: Musa, Harun, Miriam, dan Firaun
Kristus seperti yang Tergambar dalam Keluaran: Walaupun Kitab Keluaran tidak berisi nubuatan langsung tentang Kristus, namun ada sejumlah type yang indah tentang sang Juruselamat. Dalam berbagai cara, Musa ditunjukkan sebagai type Kristus. Ulangan 18:15 menunjukkan bahwa Musa, sebagai nabi, menggambarkan Kristus. Baik penyelamatannya ketika ada dalam bahaya pembunuhan pada waktu ia masih bayi, kuasanya untuk menyelamatkan yang lain, dan fungsinya sebagai perantara, pemberi hukum, dan penyelamat.
Pasakh adalah type spesifik tentang Kristus sebagai anak Domba Allah yang tanpa dosa (Yohanes 1:29; 36; 1 Korintus 5:7).
Tujuh hari raya besar, masing-masing merupakan gambaran dari beberapa aspek sang Juruselamat.
Kisah Keluaran sendiri, yang Paulus hubungkan dengan baptisan, menggambarkan persekutuan kita dengan Kristus dalam kematian, penguburan, dan kebangkitan-Nya (1 Korintus 10:1-2; Roma 6:2-3)
Manna dan Air keduanya digambarkan sebagai gambaran-gambaran Kristus (Yohanes 6:31-35, 48-63; 1 Korintus 10:3-4).
Kemah Suci menggambarkan sang Juruselamat dalam hal peralatan, warna, furnitur, pengaturan, dan korban-korban yang dipersembahkan di sana (Ibrani 9:1–10:18).
Imam besar merupakan bayangan yang sangat jelas dari pribadi dan pelayanan Kristus (Ibrani 4:14-16; 9:11-12, 24-28).
Untuk Pelajaran Pribadi: ttg Garis Besar
1. Pembebasan dari Mesir (1:1-18:27)
A. Dalam Masa Perhambaan (Perbudakan) (1:1–12:32)
1:1-7 5:1-23 9:8-17
1:8-14 6:1-13 9:18-35
1:15-22 6:14-30 10:1-20
2:1-14 7:1-7 10:21-29
2:15-25 7:8-13 11:1-10
3:1-9 7:14-25 12:1-13
3:10-22 8:1-15 12:14-22
4:1-13 8:16-32 12:23-32
4:14-31 9:1-7

"Pembinaan Cln Pnt GKPI Rw. Lumbu"

Pelajaran 5
Lima Kitab Pertama
Lima kitab pertama di dalam Alkitab kadang-kadang disebut Pentateuch, yang berarti “lima kitab”. Kitab ini juga dikenal sebagai kitab hukum karena berisi hukum dan perintah-perintah yang disampaikan Tuhan melalui Musa untuk bangsa Israel. Kitab-kitab ini ditulis oleh Musa, kecuali bagian terakhir kitab Ulangan, karena bagian tersebut menceritakan tentang kematiannya. Kelima kitab ini meletakkan dasar mengenai kedatangan Kristus, yang mana Allah memilih dan membawanya menjadi bangsa Israel. Sebagai umat pilihan Allah, Israel menjadi pemelihara Perjanjian Lama, penerima perjanjian, dan bapa leluhur Mesias (Roma 3:2; 9:1-5).
Kejadian
(Kitab Permulaan)
Penulis dan Judul Kitab: Kitab ini ditulis oleh Musa. Sebutan Kejadian berarti “yang awal” dan diambil dari Septuaginta (LXX), yang merupakan penerjemahan bahasa Yunani dari Perjanjian Lama bahasa Ibrani.
Tahun Penulisan: 1450–1410 S.M.
Tema dan Tujuan: Bahkan membaca Kitab Kejadian secara sambil lalu saja sudah mengungkapkan tema utamanya, yaitu berkat dan kutuk. Untuk yang patuh dan beriman, ada berkat seperti di Taman Eden, namun untuk yang tidak patuh, ada kutuk. Seluruh kitab berbicara mengenai tema ini. Tetapi mungkin tema utama merupakan pilihan dari suatu bangsa melalui Abraham dan perjanjian Abraham. Melalui Abraham, Allah berjanji untuk memberkati bangsa itu (Kejadian 12:1-3; 15:1-21).
Kitab Kejadian tidak hanya berarti “permulaan”, namun juga merupakan kitab permulaan. Kitab Kejadian menjadi pusat referensi sejarah bagi kita, dari mana pewahyuan yang berikut dimulai. Di dalam kitab Kejadian, semua tema-tema utama di dalam Alkitab bermula. Inilah kitab yang banyak berisi hal-hal yang permulaan : di dalamnya kita melihat permulaan penciptaan semesta alam ini, pria dan wanita, dosa manusia dan jatuhnya umat manusia, mulanya perjanjian Allah akan keselamatan, dan mulanya bangsa Israel sebagai umat pilihan Allah, karena tujuan khusus-Nya untuk mereka sebagai bapa leluhur Mesias dan Juruselamat. Di dalam Kejadian kita belajar tentang Adam dan Hawa, tentang Setan si penggoda, tentang Nuh, Air Bah, Abraham, Ishak, Yakub, dan Yusuf beserta saudara-saudaranya. Kita juga belajar tentang awalnya pernikahan, keluarga, pekerjaan, dosa, pembunuhan, hukuman mati, pengorbanan, bangsa-bangsa, bahasa-bahasa, peradaban, hari Sabat, pencobaan pertama membentuk pemerintahan satu dunia, dan Babilonia (agama disebarkan di Menara Babel). Alkitab merupakan pewahyuan historis. Catatan kegiatan Allah dalam sejarah.
Sebuah kalimat yang umum ditemukan di dalam Kejadian adalah “inilah generasi dari”. Kalimat tersebut ditulis sebelas kali untuk memperkenalkan bagian berikutnya kepada pembaca, yang memberikan informasi mengenai apa yang terjadi sehubungan dengan peristiwa-peristiwa penting dan manusia, mulai dari penciptaan langit dan bumi hingga ke segenap kepala keluarga Israel.
Tokoh Penting: Adam, Hawa, Nuh, Abraham, Sarah, Ishak, Ribka, Esau, Yakub, Rahel, Yusuf.
Kristus seperti yang Tergambar dalam Kejadian–Secara nubuatan: segera setelah kejatuhan, janji keselamatan diberikan kepada keturunan perempuan itu (3:15), namun kemudian hubungan Mesias disampaikan dengan jelas di seluruh Kejadian : garis keturunan Set (4:25), keturunan Sem (9:26), keluarga Abraham (12:3), keturunan Ishak (26:3), anak-anak Yakub (46:3), dan suku Yehuda (49:10).
Di dalam Kejadian, ada beberapa “tipologi-tipologi” utama yang menggambarkan Juruselamat. Adam adalah tipologi dari Kristus (Roma 5:14).
Adam adalah yang pertama dari penciptaan yang lama, dan Kristus adalah yang pertama dari penciptaan baru secara rohani.
Korban darah Habel merujuk pada Kristus yang mati bagi kita. Pembunuhan Habel yang dilakukan Kain juga dapat menggambarkan kematian Kristus.
Melkisedek sebagai raja dan imam juga sebagai tipologi Kristus (Ibrani 7:3).

Yusuf, yang sangat disayangi oleh ayahnya, dikhianati oleh saudara-saudaranya, namun menjadi jalan keselamatan yang melambangkan Kristus.
Untuk Pelajaran Pribadi: ttg Garis Besar
Berikanlan judul untuk bagian-bagian yang tidak diberi judul. Dengan judul yang anda berikan, cobalah untuk menunjukkan hubungan dari satu bagian ke bagian yang lain. Misalnya, di dalam bagian “C” dari yang berikut, murid dapat memberikan judul :
1) Persiapan Nuh menghadapi Air Bah
2) Nuh selama Air Bah
3) Air Bah surut
4) Perjanjian dengan Nuh
5) Keluarga Nuh
1. Empat Peristiwa (1:1–11:32)
A. Penciptaan Bumi dan Manusia (1:1–2:25)
1:1–2:3 2:4-25
B. Kerusakan Manusia, Kejatuhan (3:1–5:32)
3:1-24 4:1-24 4:25–5:32
C. Manusia dimusnahkan, Air Bah (6:1–9:29)
6:1-22 8:1-22 9:18-29
7:1-24 9:1-17
D. Penyebaran Manusia, Bangsa-bangsa (10:1–11:32)
10:1-32 11:1-9
11:10-31
2. Empat Orang : Pemilihan suatu Bangsa dan Persiapan Sang Penebus (12:1–50:26)
A. Abraham (Bapa orang beriman dan Bangsa Israel) (12:1–23:20)
12:1-20 17:1-27 21:1-34
13:1-18 18:1-33 22:1-24
14:1-16 19:1-29 23:1-20
14:17-21 19:30-38
16:1-16 20:1-18
B. Ishak (Anak Perjanjian) (24:1–26:35)
24:1-67 25:19-34 26:26-35
25:1-11 26:1-17
25:12-18 26:18-25
C. Yakub (Rencana dan Penghukuman) (27:1-36:43)
27:1-46 31:1-55 34:1-31
28:1-22 32:1-23 35:1-8
29:1-35 32:24-32 35:9-29
30:1-43 33:1-20 36:1-43
D. Yusuf (Penderitaan dan Kemuliaan) (37:1–50:26)
37:1-36 40:1-41:57 49:1-50:21
38:1-30 42:1-45:28 50:22-26
39:1-23 46:1-48:22